sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perang besar Israel dan Palestina kembali pecah

Israel mengerahkan persenjataan canggih untuk menyerang 65 target Hamas dan Jihad Islam di Palestina.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 30 Mei 2018 17:10 WIB
Perang besar Israel dan Palestina kembali pecah

Pasukan pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan besar-besaran di Gaza. Arutz Sheva melaporkan, Angkatan Udara Israel mengerahkan jet tempur, helikopter, dan pesawat untuk membombardir 65 basis pejuang Hamas dan Jihad Islam.

Serangan tersebut merupakan aksi balasan setelah 70 roket dan mortir ditembakkan para pejuang Palestina ke Israel pada Selasa (29/5) pagi waktu setempat.

Israel mengklaim berhasil menembak jatuh sejumlah roket dengan sistem pertahanan udara Iron Dome. Mereka tak menyebut dampak signifikan yang ditimbulkan serangan tersebut.

Begitu pula di kubu Palestina, tak ada laporan adanya korban jatuh dalam serangan tersebut. Hanya saja, peristiwa tersebut menjadi pertempuran terbesar sejak perang 2014 lalu. 

Namun dikutip Aljazeera (30/5), kelompok-kelompok bersenjata di Jalur Gaza telah menyetujui gencatan senjata dengan Israel. Hamas menyatakan, mereka berkomitmen pada gencatan senjata asalkan militer Yahudi mematuhi kesepakatan tersebut.

"Sejumlah mediator terlibat dalam beberapa jam terakhir hingga tercapai kesepakatan untuk kembali pada gencatan senjata di Gaza," kata Wakil Kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya.

Mesir disebut memegang peranan penting dalam kesepakatan ini. Mesir bergerak cepat untuk menengahi kedua belah pihak, setelah Israel mengancam akan melancarkan serangan lebih dahsyat untuk menarget para petinggi Hamas dan Jihad Islam yang mereka anggap sebagai teroris.

Israel, enggan mengkonfirmasi terkait persetujuan gencatan senjata tersebut. Hanya saja Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz, mengatakan mereka tak mau berperang.

Sponsored

"Itu semua tergantung Hamas. Jika terus melancarkan serangan, saya tak tahu bagaimana nasib mereka nantinya," katanya. 

Pertempuran yang terjadi pada Selasa, menjadi puncak ketegangan yang terjadi antara Israel dan Palestina setelah aksi demonstrasi berhari-hari. Sebelumnya, warga Palestina menggelar aksi Great Return March sejak 30 Maret untuk menuntut hak kembali ke tanah leluhur mereka yang saat ini diduduki Zionis Yahudi.

Sedikitnya 121 warga sipil Palestina dibunuh tentara Israel dalam aksi tersebut. Lebih dari 2.000 warga Palestina juga mengalami luka-luka dalam peristiwa itu. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid