close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Freepik
icon caption
Ilustrasi. Freepik
Dunia
Selasa, 03 November 2020 14:57

Polisi Austria buru pelaku teror di Wina

Penembakan di Ibu Kota jelang karantina wilayah menewaskan empat orang. Salah satunya pelaku.
swipe

Polisi Austria tengah memburu pelaku penembakan di Wina yang menewaskan empat orang, termasuk satu penembak dan melukai beberapa lainnya dalam apa yang disebut Kanselir Sebastian Kurz sebagai "serangan teror yang menjijikkan".

Salah satu tersangka pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ditembak mati oleh petugas. Polisi mengatakan, mereka sedang mencari setidaknya satu penyerang lagi yang masih buron.

Pada Selasa (3/11), Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, mengatakan, 15 orang terluka dalam serangan di pusat Ibu Kota, di antaranya seorang petugas polisi.

“Serangan itu di enam lokasi, termasuk di dekat sinagoge di pusat kota, dilakukan beberapa tersangka bersenjata api," kata polisi pada Senin (2/11) malam. "Pihak berwenang masih mencoba untuk menentukan apakah penyerang lebih lanjut mungkin sedang dalam pelarian."

"Bunyinya seperti petasan, lalu kami sadar itu tembakan," kata salah satu saksi mata, mengutip ORF. Saksi menambahakan, seorang pelaku "menembak secara liar dengan senjata otomatis" sebelum polisi datang dan melepaskan tembakan.

Sementara itu, Nehammer melalui konferensi pers, pagi tadi, kembali menyerukan publik tetap di rumah. Dia menyebut insiden tersebut sebagai serangan terhadap nilai-nilai Austria dan masyarakat demokratis.

"Penyerang bersimpati dengan kelompok teroris militan IS," katanya mengacu pada ISIS. Namun, dirinya menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan penyelidikan sedang berlangsung.

Wali Kota Michael Ludwig kepada penyiar publik ORF sebelumnya menyatakan, satu orang tewas di tempat penembakan, dan orang kedua–wanita yang terluka dalam serangan itu–meninggal karena luka-lukanya, Selasa dini hari.

Serangan berlangsung pada Senin (2/11), sekitar pukul 20.00 waktu setempat, ketika beberapa pria bersenjata senapan melepaskan tembakan-dimulai di luar sinagoge utama kota-karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena Covid-19.

Para pejabat mengatakan, sekolah akan ditutup pada hari ini. Sirine dan helikopter sering terdengar saat layanan darurat menanggapi penembakan dan sebagian besar wilayah pusat Wina ditutup. Thomas Mayer, Editor Eropa di surat kabar Der Standard Austria, mengatakan, "Ada polisi di mana-mana dan pusat kota ditutup."

“Masalahnya adalah ada begitu banyak orang yang pergi ke restoran dan bar untuk bersenang-senang di malam terakhir sebelum lockdown (dan sekarang) orang-orang ini tidak bisa pulang,” tambahnya.

"Kami mengalami jam-jam sulit di republik kami," kata Kurz di Twitter dan menambahkan, tentara akan melindungi situs-situs di Ibu Kota sehingga polisi fokus pada operasi antiteror.

"Polisi kami akan bertindak tegas terhadap para pelaku serangan teror menjijikkan ini," ujarnya. “Kami tidak akan pernah diintimidasi oleh terorisme dan kami akan memerangi serangan ini dengan segala cara." (Al Jazeera)

img
Angelin Putri Syah
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan