sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusia: Stasiun Luar Angkasa Internasional bisa 'jatuh ke laut' jika sanksi tidak dicabut

Mr Rogozin mengangkat ancaman stasiun luar angkasa jatuh ke bumi di Twitter bulan lalu sambil mengkritik sanksi Barat.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Sabtu, 12 Mar 2022 20:39 WIB
Rusia: Stasiun Luar Angkasa Internasional bisa 'jatuh ke laut' jika sanksi tidak dicabut

Rusia membuat ancaman khusus terkait keberlangsungan stasiun luar angkasa internasional (ISS). Sanksi terhadap Rusia menurut Kremlin dapat menyebabkan stasiun luang angkasa itu jatuh.

Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan tindakan hukuman, beberapa di antaranya sebelum invasi Rusia ke Ukraina, dapat mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS.

Segmen stasiun Rusia, yang membantu memperbaiki orbitnya, dapat terpengaruh, menyebabkan struktur seberat 500 ton itu "jatuh ke laut atau ke darat," tulis Rogozin di Telegram.

“Segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun dikoreksi [rata-rata 11 kali setahun], termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa”, kata Rogozin, yang secara teratur menyatakan dukungannya untuk tentara Rusia di Ukraina di jejaring sosial.

Dia menerbitkan peta lokasi di mana ISS mungkin bisa jatuh dan mengatakan bahwa itu tidak mungkin mengenai Rusia.

"Tetapi penduduk negara lain, terutama yang dipimpin oleh 'anjing perang', harus memikirkan harga sanksi terhadap Roscosmos", katanya, menggambarkan negara-negara yang memberlakukan sanksi sebagai "gila".

Mr Rogozin mengangkat ancaman stasiun luar angkasa jatuh ke bumi di Twitter bulan lalu sambil mengkritik sanksi Barat.

Pada 1 Maret, NASA mengatakan sedang berusaha mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit tanpa bantuan Rusia.

Sponsored

Awak dan persediaan diangkut ke segmen Rusia oleh pesawat ruang angkasa Soyuz. Namun Rogozin mengatakan peluncur yang digunakan untuk lepas landas telah "di bawah sanksi AS sejak 2021 dan di bawah sanksi Uni Eropa dan Kanada sejak 2022".

Roscosmos mengatakan telah menghubungi NASA, Badan Antariksa Kanada dan Badan Antariksa Eropa menuntut pencabutan sanksi ilegal terhadap perusahaan mereka.

Luar angkasa adalah salah satu area yang tersisa di mana AS dan Rusia terus bekerja sama.

Pada awal Maret, Roscosmos mengumumkan niatnya untuk menjadikan pembangunan satelit militer sebagai prioritas karena Rusia mendapati dirinya terisolasi akibat perang di Ukraina.

Rogozin juga mengumumkan bahwa Moskow tidak akan lagi memasok mesin untuk roket Atlas dan Antares AS. "Biarkan mereka terbang ke angkasa dengan sapu mereka," tulisnya.

Astronot AS Mark Vande Hei dan dua kosmonot, Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov, dijadwalkan kembali ke Bumi dari ISS di atas pesawat ruang angkasa Soyuz pada 30 Maret.

Berita Lainnya
×
tekid