close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pria 73 tahun  tikam istri dan anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Foto: Japantimes
icon caption
Pria 73 tahun tikam istri dan anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Foto: Japantimes
Dunia
Jumat, 29 September 2023 14:38

Sebelumnya rajin membesuk, pria 73 tahun tikam istri dan anaknya di rumah sakit

Seorang tetangga mengatakan dia melihat tersangka mondar-mandir dengan gugup di depan rumahnya pada pagi hari terjadinya penikaman.
swipe

Seorang pria berusia 73 tahun bunuh diri setelah diduga menikam istrinya yang sakit dan putrinya yang sakit kronis hingga tewas di kamar rumah sakit mereka pada 27 September.

Polisi menanggapi panggilan darurat sekitar pukul 14:20. menemukan Chizuko Saito, 72, dan Seiko Saito, 40, mengalami pendarahan di ruangan terpisah di rumah sakit ilmu saraf tempat mereka dirawat.

Sebelumnya, tersangka mengatakan kepada resepsionis rumah sakit bahwa dia datang menjenguk istri dan putrinya.

Polisi yakin pria itu menyerang Seiko terlebih dahulu, lalu Chizuko, sebelum menikam dirinya sendiri.

Kedua wanita tersebut meninggal di rumah sakit sementara pria tersebut dikirim ke rumah sakit lain, di mana dia dipastikan meninggal.

Menurut seorang kerabat yang tinggal di dekat kediaman Saito di Fuji, juga di Prefektur Shizuoka, putrinya jatuh sakit sekitar 20 tahun lalu. Orang tuanya sering mengunjunginya di rumah sakit.

Namun sang ayah mulai terlihat depresi setelah istrinya juga dirawat di rumah sakit sekitar enam bulan lalu, kata kerabatnya.

Sekitar bulan Maret, Chizuko juga dirawat di rumah sakit setelah menderita stroke, yang membuat suaminya sangat terpukul.

Sebelum kejadian pada 27 September, tersangka mengunjungi istri dan putrinya di bangsal rumah sakit hampir setiap hari, menurut staf rumah sakit.

Seorang tetangga mengatakan dia melihat tersangka mondar-mandir dengan gugup di depan rumahnya pada pagi hari terjadinya penikaman.

Dia mengatakan pria tersebut menjadi menarik diri dan terisolasi setelah istrinya jatuh sakit, menunjukkan bahwa krisis keluarga baru-baru ini berperan dalam tragedi tersebut.

Rumah sakit tersebut, yang dibuka pada tahun 1980, telah melakukan lebih dari 500 operasi dalam setahun untuk mengobati pendarahan otak, tumor otak, dan gangguan neurologis lainnya, menurut situs webnya.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan