sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sedikitnya 83 tewas, Iran tuding kerusuhan 'Mahsa Amini' diatur Barat

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan kerusuhan itu adalah langkah terbaru oleh kekuatan Barat.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 30 Sep 2022 10:05 WIB
Sedikitnya 83 tewas, Iran tuding kerusuhan 'Mahsa Amini' diatur Barat

Aksi demonstrasi di Iran yang menyuarakan kemarahan atas kematian Mahsa Amini terus berkobar di sejumlah kota. Hingga dua pekan, dilaporkan sedikitnya 83 orang telah tewas.

Mahsa Amini, 22, dari kota Kurdi Iran Saqez, ditangkap bulan ini di Teheran karena "pakaian yang tidak sesuai" oleh polisi moralitas yang memberlakukan aturan berpakaian ketat Republik Islam untuk wanita. Ia meninggal di dalam tahanan.

Kematiannya telah memicu demonstrasi besar pertama oposisi di jalan-jalan Iran sejak pihak berwenang menghancurkan protes terhadap kenaikan harga bensin pada 2019.

"Setidaknya 83 orang termasuk anak-anak, dipastikan tewas dalam #IranProtests," kata Iran Human Rights, sebuah kelompok yang berbasis di Norwegia, di Twitter.

Meskipun jumlah korban tewas meningkat dan tindakan keras oleh pihak berwenang, video yang diposting di Twitter menunjukkan demonstran menyerukan jatuhnya pendirian ulama di Teheran, Qom, Rasht, Sanandaj, Masjed-i-Suleiman dan kota-kota lain.

Televisi pemerintah mengatakan polisi telah menangkap sejumlah besar "perusuh", tanpa memberikan angka.

Kelompok hak asasi mengatakan puluhan aktivis, mahasiswa dan seniman telah ditahan dan Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan di Twitter bahwa mereka telah mengetahui bahwa pasukan keamanan telah menangkap setidaknya 28 wartawan pada 29 September.

Sementara itu, menteri luar negeri Jerman mengatakan pada hari Kamis bahwa dia ingin Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran setelah kematian Amini.

Sponsored

Di Norwegia, beberapa orang berusaha memasuki kedutaan Iran di Oslo selama demonstrasi yang diwarnai kemarahan di mana dua orang menderita luka ringan, kata polisi Norwegia. Polisi menahan 95 orang, lapor penyiar publik NRK.

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan kerusuhan itu adalah langkah terbaru oleh kekuatan Barat yang bermusuhan terhadap Iran sejak revolusi Islam pada 1979.

"Musuh telah melakukan kesalahan komputasi dalam menghadapi Islam Iran selama 43 tahun, membayangkan bahwa Iran adalah negara lemah yang dapat didominasi," kata Raisi di televisi pemerintah.(rawstory)

Berita Lainnya
×
tekid