Serangan siber di Ukraina merusak sistem RS, listrik, dan keuangan
Para ahli memprediksi, bisa jadi bakal ada serangan siber yang lebih serius dan mengganggu masyarakat umum.

Peretas dikabarkan merusak dan mengganggu akses ke berbagai situs resmi pemerintah Ukraina pada Jumat (15/1). Para ahli memprediksi, bisa jadi bakal ada serangan siber yang lebih serius dan mengganggu masyarakat umum.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/1), Analis Intelijen Perusahaan Cybersecurity AS Mandiant, John Hultquist, mengatakan, ketegangan bisa tumbuh dan menimbulkan aktivitas siber yang lebih agresif di Ukraina. Otoritas setempat harus mulai bersiap-siap.
Penerobosan oleh peretas di rumah sakit, perusahaan utilitas listrik, dan sistem keuangan sampai saat ini jarang terjadi. Namun, penjahat dunia maya terorganisir, banyak dari mereka yang tinggal di Rusia, telah mengincar institusi secara agresif dalam dua tahun terakhir, membekukan data, dan peralatan terkomputerisasi.
Serangan Jumat terhadap situs-situs Ukraina termasuk peringatan untuk takut dan bersiap pada yang terburuk, pada saat Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat Ukraina, meningkatkan kekhawatiran Eropa bahwa mereka sedang mempertimbangkan invasi. Moskow membantah ingin menyerang.
Rusia telah berulang kali menolak tuduhan peretasan yang dilontarkan oleh Ukraina dan negara-negara lain selama bertahun-tahun. Sementara tersangka dalam perusakan web terbaru, Rusia belum secara langsung dituduh oleh Ukraina. Pada 2014, pasukan Rusia pergi ke semenanjung Laut Hitam Krimea dan mencaploknya dari Ukraina. Jika Rusia menyerang lagi, lebih banyak serangan cyber juga akan terjadi, prediksi mantan eksekutif cybersecurity Crowd Strike, Dmitri Alperovitch.
Pada Desember 2015, serangan siber pertama telah mengakibatkan peretasan terhadap peralatan distribusi listrik. Sekitar 225.000 warga di Ukraina Barat tidak memiliki penerangan dan upaya untuk memulihkan dayanya cukup sulit. Pemadaman selama enam jam di musim dingin saat itu juga bisa berakibat fatal untuk manusia karena tak bisa menyalakan pemanas.
Dalam dua bulan terakhir pada 2016, peretas menargetkan lembaga-lembaga negara Ukraina. Serangan terhadap Departemen Keuangan Negara berhasil merusak sistem selama beberapa hari, yang berakibat pada pekerja negara dan pensiunan tidak dapat menerima gaji atau pembayaran tepat waktu.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Cuan benda “magis” dan mengapa praktik perdukunan eksis
Minggu, 14 Agst 2022 06:27 WIB
Food Estate: Upaya menambah lahan yang hasilnya tak bisa instan
Sabtu, 13 Agst 2022 06:22 WIB