Suhu panas tewaskan 11 orang di Jepang
Hampir 6.000 orang dirawat di rumah sakit di Jepang selama suhu panas pekan lalu.
Sebelas orang tewas dan hampir 6.000 orang dirawat di rumah sakit di Jepang selama suhu panas pekan lalu. Demikian diungkapkan pemerintah pada Selasa (30/7).
Gelombang panas menyebabkan 5.664 orang dilarikan ke rumah sakit. Sepekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran mengatakan bahwa 52,6% dari total orang yang dilarikan ke rumah sakit adalah manula berusia 65 tahun ke atas.
Di Prefektur Aichi dilaporkan paling banyak jatuh korban, yakni 393 kasus orang dilarikan ke rumah sakit. Menyusul setelahnya adalah Prefektur Osaka dengan 388 kasus, sementara Tokyo 299 kasus.
Kemarin, suhu dilaporkan terus meningkat, dengan Badan Meteorologi Jepang memperingatkan orang-orang untuk mengambil langkah pencegahan terhadap sengatan panas dan penyakit terkait lainnya.
Tajimi di Prefektur Gifu, mengalami suhu panas hingga 37,1 derajat Celcius, sementara di Kumagaya di Prefektur Saitama dan Kyoto yang berdekatan dengan Tokyo, suhu meroket hingga 36,8 derajat Celcius.
Di Tokyo, suhu di siang hari tercatat mencapai 35,4 derajat Celcius. Suhu diperkirakan akan tetap lebih tinggi dari rata-rata untuk minggu depan.
Ini bukan pertama kalinya Jepang dicengkeram gelombang panas yang mematikan. Pada Juli tahun lalu, badan cuaca negara itu menyatakan gelombang panas sebagai bencana alam setelah 65 orang meninggal karena kematian terkait panas dalam satu minggu. (Xinhua dan BBC)