close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden AS Donald Trump, Selasa (24/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
icon caption
Presiden AS Donald Trump, Selasa (24/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Dunia
Senin, 30 September 2019 08:51

Trump: saya ingin bertemu dengan whistleblower

Hingga kini identitas sang whistleblower belum terungkap. Sejumlah media AS mengidentifikasinya sebagai petugas CIA.
swipe

Donald Trump pada Minggu (29/9) menyatakan bahwa dia layak bertemu dengan whistleblower atau pelapor pelanggaran yang memicu penyelidikan di DPR yang bertujuan memakzulkannya.

"Seperti halnya setiap orang Amerika, saya layak bertemu dengan penuduh saya, terutama ketika orang yang disebut whistleblower ini mengungkap percakapan yang sempurna dengan seorang pemimpin asing lewat cara yang benar-benar tidak akurat dan tidak jujur," twit Trump sebelum membidik Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff yang mengonfirmasi bahwa ada perjanjian tentatif bagi whistleblower untuk bersaksi di hadapan komitenya.

"Kebohongannya dibuat dengan cara yang paling terang-terangan dan menyeramkan yang pernah dilihat di ruang yang agung. Dia menulis dan membaca hal-hal yang mengerikan, lalu mengatakan bahwa itu keluar dari mulut Presiden AS. Saya ingin Schiff diselidiki di level tertinggi atas penipuan & pengkhianatan."

Pengacara sang whistleblower, Mark Zaid, menolak berkomentar ketika ditanya seputar twit Trump.

Twit tersebut muncul beberapa hari setelah adanya pengaduan whistleblower yang menyebut Trump menyalahgunakan kekuasaannya untuk meminta campur tangan Ukraina dalam pemilu 2020, dan bahwa Gedung Putih mengambil langkah-langkah untuk menutup itu.

Trump membantah melakukan kesalahan. Transkip yang dirilis Gedung Putih menyimpulkan bahwa Trump berulang kali mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden yang juga saingan politik potensialnya dalam Pilpres 2020, beserta putranya Hunter Biden.

Hunter yang bekerja untuk perusahaan gas Ukraina bernama Burisma sempat terkena tuduhan korupsi. Dan Trump menuding Biden telah berperan dalam pencopotan mantan Jaksa Agung Viktor Shokin demi melindungi putranya.

Sementara itu, tidak ada bukti atas kesalahan Joe atau Hunter.

Trump, pada hari yang sama juga menjanjikan konsekuensi yang besar bagi siapa saja yang membantu memberikan informasi kepada whistleblower.

"Saya tidak hanya ingin bertemu dengan penuduh saya ... tetapi juga orang yang secara ilegal memberikan informasi, yang sebagian besar tidak benar kepada whistleblower. Apakah orang ini memata-matai Presiden AS? Konsekuensi besar!," twit Trump.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan