sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres Afghanistan selamat dari ledakan yang tewaskan 10 orang

Pengeboman pada Rabu terjadi menjelang putaran pertama negosiasi perdamaian antara pihak Taliban dan tim Afghanistan termasuk pemerintah.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 10 Sep 2020 11:49 WIB
Wapres Afghanistan selamat dari ledakan yang tewaskan 10 orang

Serangan bom terhadap Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh di Kabul pada Rabu (9/9) pagi waktu setempat, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya.

Menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, sebagian korban luka-luka adalah para pejalan kaki.

Para pejabat mengatakan, ledakan yang menargetkan konvoi kendaraan Wapres Saleh itu disebabkan oleh bom pinggir jalan yang telah ditanam.

Saleh lolos dari serangan tersebut karena tengah mengendarai kendaraan antipeluru, dia dilaporkan hanya menderita luka ringan di wajah dan tangannya. Segera setelah itu, dia memposting pesan video pendek di Facebook yang menggambarkan kejadian tersebut.

"Ledakan itu sangat kuat sehingga melelehkan jendela kendaraan saya," kata dia.

Saleh menambahkan, dia sepenuhnya menyadari pasukan keamanan negara menghadapi situasi seperti itu setiap hari. Dia meminta maaf kepada orang-orang yang kehilangan nyawa atau harta benda mereka dalam ledakan itu.

Putra Saleh, Ebad Saleh, yang menemani ayahnya dan tidak terluka dalam serangan tersebut, juga mengunggah sebuah twit segera setelah serangan terjadi.

"Saya bersama Wapres Saleh ketika kendaraan kami menjadi sasaran serangan. Saya dapat menjamin dia baik-baik saja dan semua orang baik-baik saja," jelas dia.

Sponsored

Sejumlah pengawal Saleh terluka dan dirawat di rumah sakit. Akmal Samsoor, juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan kepada VOA, jumlah korban kemungkinan dapat meningkat.

Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa puing-puing yang terbakar dari ledakan utama menyebabkan toko terdekat yang menjual tabung gas terbakar, menyebabkan ledakan kedua.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk serangan itu, dan mengatakan bahwa teroris tidak dapat melemahkan tekad negaranya untuk mencapai perdamaian.

Uni Eropa turut mengecam serangan bom tersebut, menyebutnya sebagai serangan terhadap negara dan tindakan yang dilakukan oleh perusak upaya perdamaian.

Ini bukan kali pertama Saleh diserang. Serangan di kantornya tahun lalu menewaskan 20 orang.

Pengeboman pada Rabu terjadi menjelang putaran pertama negosiasi perdamaian antara pihak Taliban dan tim Afghanistan termasuk perwakilan pemerintah.

Pembicaraan, yang dijadwalkan untuk diadakan di Doha, telah ditunda karena masalah pembebasan enam tahanan Taliban yang diinginkan oleh Australia dan Prancis.

Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap Saleh. (Voice of America)
 

Berita Lainnya
×
tekid