sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 jam olahraga ringan per minggu dapat mengurangi risiko kanker

 Sayangnya sebuah studi menunjukkan penderita kanker kebanyakan tidak pernah melakukan aktivitas fisik.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 09 Des 2021 16:32 WIB
5 jam olahraga ringan per minggu dapat mengurangi risiko kanker

Kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia padahal sebenarnya ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya yakni dengan olahraga ringan setidaknya lima jam per minggu.

Situs CNA Lifestyle menyebutkan, lebih dari 46.000 kasus kanker di Amerika Serikat setiap tahunnya, sebenarnya dapat dicegah, jika kita berjalan selama sekitar 45 menit sehari. Sayangnya sebuah studi menunjukkan penderita kanker kebanyakan tidak pernah melakukan aktivitas fisik.

Studi ini menganalisis kejadian kanker dan kebiasaan aktivitas fisik hampir 600.000 pria dan wanita Amerika di setiap negara bagian dan distrik Columbia. Hasilnya sekitar tiga persen kanker di Amerika Serikat berkaitan sangat erat dengan aktivitas tubuh. Sesuatu yang sederhana seperti bangun dan bergerak dapat membantu puluhan ribu orang terhindar dari kanker di tahun-tahun mendatang.

Aktivitas fisik telah mengubah sistem kekebalan tubuh dengan cara yang memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan pertumbuhan tumor. Olahraga juga dapat meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tertentu yang diketahui menargetkan sel-sel kanker. Sejauh ini olahraga telah dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih lama pada orang dengan kanker tertentu karena meningkatnya kadar zat yang menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sebuah tinjauan 2016 di JAMA Internal Medicine menyimpulkan, risiko untuk terkena setidaknya 13 jenis kanker, termasuk kanker payudara, kandung kemih, dan kanker darah akan turun secara substansial jika kita aktif secara fisik.

Studi terpisah pada 2019 juga menunjukkan orang yang berolahraga rutin 69% lebih banyak bisa bebas dari kanker. Di saat yang sama, banyak penelitian menunjukkan bahwa tubuh yang tidak aktif akan meningkatkan risiko kita untuk tertular kanker.

Para peneliti American Cancer Society dan Emory University di Atlanta menggunakan jenis analisis statistik yang disebut P.A.F. untuk mengukur hubungan antara kanker dan kepasifan tubuh. P.A.F. adalah cara matematis bagi para ilmuwan untuk memperkirakan berapa banyak kejadian terhadap suatu penyakit atau respons obat maupun reaksi biologis dalam suatu populasi.

Untuk mulai menghitungnya para ilmuwan menarik data anonim dari database statistik kanker AS tentang angka kasus nasional dan negara bagian, untuk semua orang Amerika berusia 20 tahun atau lebih tua antara 2013 dan 2016. Tim berfokus baik pada kasus kanker total dan pada tujuh jenis kanker yang dalam penelitian sebelumnya telah terkait erat dengan kepasifan tubuh yaitu perut, ginjal, esofagus, usus besar, kandung kemih, payudara dan tumor endometrium.

Sponsored

Hasilnya, kanker perut paling terkait dengan tubuh yang tidak pernah bergerak, dengan sekitar 17% dari semua kasus setiap tahun disebabkan oleh kemalasan tubuh, dibandingkan dengan empat persen kanker kandung kemih. Jumlah ini bervariasi menurut negara bagian, meningkat menjadi hampir empat persen kanker di banyak negara bagian selatan, di mana penduduk memiliki aktivitas olahraga yang relatif kecil.

Berita Lainnya
×
tekid