close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi profesi pegawai kantoran. /Foto Unsplash
icon caption
Ilustrasi profesi pegawai kantoran. /Foto Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 07 Oktober 2025 19:05

Apa profesi paling seksi di mata calon pasangan?

Survei aplikasi kencan The League mengungkap profesi paling menarik di mata pasangan potensial: dokter, pebisnis, dan profesional kreatif menempati posisi teratas.
swipe

Di dunia kencan modern, pertanyaan “kamu kerja di mana?” kadang bisa lebih menentukan nasib hubungan daripada “kamu suka anjing atau kucing?” Di antara obrolan basa-basi dan usaha menjaga kesan pertama, pekerjaan seseorang sering kali jadi cermin status, gaya hidup, bahkan daya tarik.

Baru-baru ini, aplikasi kencan eksklusif The League—yang dikenal sebagai wadah para profesional muda ambisius—mencoba menjawab satu pertanyaan klasik: seberapa “seksi” sebenarnya pekerjaanmu di mata calon pasangan?

Hasil survei mereka mungkin akan membuat sebagian orang menepuk dada, sebagian lagi menghela napas panjang. Di antara para perempuan yang disurvei, dunia keuangan dan bisnis menempati urutan teratas sebagai profesi paling menarik. Di sisi laki-laki, justru pekerja di bidang medis dan kesehatan mental yang dianggap paling memikat. Rupanya, stetoskop dan empati masih lebih menggoda ketimbang dasi dan spreadsheet.

Survei yang dilakukan The League melibatkan lebih dari 600 responden. Mayoritas responden berasal dari kalangan generasi milenial (85 persen), diikuti generasi Z (14 persen) dan segelintir Gen X (1 persen). Sebanyak 62 persen responden adalah perempuan, sementara sisanya laki-laki.

Dari kelompok perempuan, 78 persen menilai profesi di bidang finance/business sebagai yang paling menarik. Posisi kedua ditempati tenaga medis dan profesional kesehatan mental, bersaing ketat dengan teknologi dan rekayasa yang masing-masing dipilih oleh 73 persen responden perempuan. Bidang hukum/pemerintahan (61 persen) dan wirausaha (53 persen) jadi profesi paling menarik lainnya.

Di kubu laki-laki, urutannya sedikit berbeda. Profesi di bidang medis dan kesehatan mental memimpin dengan 76 persen, disusul finance/business (60 persen), lalu tech/engineering (59 persen). Menariknya, laki-laki tampak lebih tertarik pada dunia kreatif: 53 persen menilai creative/media seksi, sementara hanya 19 persen perempuan yang berpikir sama. 

Menariknya, hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menyukai pasangan dari industri yang sama. Separuh perempuan dan dua pertiga laki-laki mengatakan mereka tertarik menjalin hubungan dengan seseorang dari bidang serupa—meski sekitar seperempat dari mereka mengakui, hubungan semacam itu bisa terasa kompetitif.

Hubungan sesama profesional rupanya memang punya nuansa tersendiri. “Aku tahu pengacara yang suka sekali pacaran dengan sesama pengacara,” kata Michael Kaye, Direktur Brand & Komunikasi di The League seperti dikutip dari Psychology Today, “dan ada juga yang langsung berkata ‘tidak, terima kasih’ ketika ditanya soal kemungkinan itu.”

Kaye kemudian membeberkan data menarik dari match rate antarprofesi di aplikasinya. Analis keuangan, misalnya, paling sering cocok dengan CFO, trader, dan founder startup. CEO banyak berjodoh dengan CMO, jurnalis, dan pengusaha, sementara dokter gigi paling sering menemukan pasangan dari dokter umum, agen properti, atau manajer produk.

Yang lebih unik: terapis paling sering berjodoh dengan dokter, auditor, dan staf pengembangan bisnis. “Ada keseimbangan menarik di situ,” ujar Kaye. “Terapis membawa empati, sementara auditor menawarkan logika dan ketelitian.”

Dengan kata lain, apa yang membuat seseorang menarik di dunia kerja bisa beresonansi di dunia asmara—baik karena kesamaan nilai, ritme kerja, maupun cara berpikir.

Ilustrasi cinta./Pixabay.com

Pakar kesehatan dari City University of New York (CUNY) Bruce Y. Lee berpendapat hasil survei yang dilakoni The League menunjukkan hubungan antara asmara dan pilihan karier di dunia profesional tergolong kompleks. 

Dua orang bisa sama-sama “dokter”, tapi menjalani kehidupan yang sepenuhnya berbeda—yang satu di rumah sakit anak, yang lain di laboratorium riset. 

"Bahkan, batas antarindustri kini semakin kabur: ilmuwan bisa bekerja di perusahaan teknologi, insinyur bisa masuk ke bidang medis, dan pengusaha bisa jadi influencer di TikTok," jelas Lee. 

Pelajaran paling penting dari survei ini, kata Lee, bahwa karier dan cinta bukan dua dunia yang terpisah. Keduanya sama-sama cerminan siapa kita, dan bagaimana kita memaknai diri di hadapan orang lain.

“Daya tarik itu kompleks. Kadang muncul dari kesamaan visi, kadang dari keseimbangan antara logika dan empati,” ujar dia. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan