sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Atraksi budaya, upaya dongkrak pariwisata setelah pandemi

Acara atraksi budaya digelar demi memulihkan sektor pariwisata setelah dihantam badai pandemi Covid-19 sejak tahun lalu. 

 Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Sabtu, 06 Nov 2021 22:08 WIB
Atraksi budaya, upaya dongkrak pariwisata setelah pandemi

Pemerintah meluncurkan atraksi budaya prajurit Keraton Kasunanan Surakarta, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/11). Acara ini digelar demi memulihkan sektor pariwisata setelah dihantam badai pandemi Covid-19 sejak tahun lalu. 

Atraksi ini merupakan perwujudan karya tari kolosal, menggambarkan tentang kesiapan prajurit dalam melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan semangat yang solid. Bentuk tariannya dinamis, lengkap dengan berbagai properti seperti bendera, tombak, dan pedang yang merupakan produksi dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Solo. 

Event ini sekaligus memberikan edukasi kepada penonton lantaran berisi penjelasan terkait beberapa nama prajurit. Misalnya, prajurit Doropati yang di masa lalu bertugas layaknya intel dalam pasukan perang, telik sandi, atau mata-mata dalam mengelola musuh. Prajurit ini digambarkan membawa pedang panjang sebagai senjata dan bertugas sebagai agen rahasia saat berperang untuk mencari informasi tersembunyi dari kubu lawan.

Kemudian, prajurit Naraboga yang menjaga Pasar Gede Solo. Pasar Gede adalah salah satu warisan budaya lokal Indonesia, dengan bangunan arsitektur pasar tradisional karya arsitek Herman Thomas Karsten 1884-1945. Lalu, prajurit Joyosuro yang bertugas di kawasan keraton, berpatroli dengan berjalan kaki.

Sponsored

Juga, prajurit Ngarso Kedaton, berjaga di kawasan belakang yang terdapat bangunan bersejarah Gapura Gladag, yaitu pintu masuk wilayah Keraton Surakarta dari arah utara. Bangunan ini dibangun di era Sri Susuhunan Pakubowono X pada tahun 1930.

Peluncuran atraksi budaya di Solo ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Berikutnya, pemerintah akan melakukan peluncuran acara serupa di Yogyakarta pada 9 November 2021 nanti. Atraksi budaya ini diyakini dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

 

Berita Lainnya
×
tekid