sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Belanja impulsif jadi pelarian emosional selama pandemi

Coping mechanism adalah perilaku yang bertujuan untuk mengubah perasaan ketika sedang tidak enak.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 11 Feb 2022 18:51 WIB
Belanja impulsif jadi pelarian emosional selama pandemi

Pandemi Covid-19 membuat pola hidup banyak berubah. Kamu mungkin juga akan sangat sulit untuk keluar rumah dan mengunjungi toko-toko favorit untuk berbelanja. Media kesehatan Very Well Mind mencatat bahwa menurut para ahli salah satu dari banyak dampak kesehatan mental akibat Covid-19 adalah peningkatan pengeluaran impulsif nan emosional saat berbelanja. Namun, hal ini bukanlah fenomena yang baru.

"Menghabiskan uang untuk membantu kita merasa lebih baik telah menjadi coping-mechanism –cara mengalihkan perhatian- yang sangat lama dilakukan orang Amerika," kata Psikolog Klinis Sheila Forman.

Coping mechanism adalah perilaku yang bertujuan untuk mengubah perasaan ketika sedang tidak enak. Beberapa orang melakukan coping mechanism dengan minum bir setelah hari yang sulit di tempat kerja atau makan es krim. Sebagian lainnya berbelanja secara impulsif di toko online Amazon.

“Menjadi boros karena tuntutan emosi adalah ketika kita menggunakan belanja, apa saja baik itu makanan, belanja online, atau berbelanja langsung untuk menenangkan rasa sakit,” ujar Forman. Berbelanja secara emosional biasanya hanya menyasar hal-hal yang tidak dibutuhkan, bahkan barang-barang itu hanya berdasarkan keinginan.

Belanja, Jalan Keluar dari Pandemi

Para ahli percaya bahwa pengeluaran emosional selama pandemi tidak mengherankan, mengingat banyak dari kita yang terkunci di rumah tanpa melakukan apa-apa dan justru meningkatkan stres.

"Pandemi ini adalah stresor besar yang telah berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih buruk bagi sebagian besar orang dan telah menghilangkan peluang untuk kegiatan sosial bermanfaat lainnya yang mungkin menggantikan belanja," kata Psikeater Elisabeth Netherton. Dia telah berpengalaman dengan banyak wanita yang senang melakukan belanja impulsif untuk memperbaiki suasana hati.

Barang-barang yang dihabiskan orang ketika mereka tertekan benar-benar bervariasi, Netherton menambahkan. "Beberapa wanita yang bekerja dengan saya cenderung menghabiskan barang-barang untuk rumah mereka, sementara yang lain lebih fokus pada pakaian," katanya. Layanan praktis yang memungkinkan belanjaan online datang pada hari berikutnya seperti Amazon Prime membuat setiap konsumen bebas memilih barang apapun. Semuanya memang terlihat sangat instan.

Sponsored

Sementara itu, Forman percaya bahwa pengeluaran emosional cenderung fokus pada hal-hal yang lebih menyenangkan daripada pragmatis. Pengeluaran emosional juga cenderung impulsif.

Berita Lainnya
×
tekid