close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kucing./Foto Alexas_Fotos/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi kucing./Foto Alexas_Fotos/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Satwa
Senin, 08 September 2025 09:15

Cara simpel berkomunikasi dengan kucing

Penelitian menunjukkan, memahami bahasa kucing ternyata tidak sulit.
swipe

Kucing sering dianggap hewan yang cuek dan mandiri. Namun, jika Anda merasa kurang dekat dengan si teman berbulu, mungkin masalahnya bukan pada kucing Anda, melainkan karena Anda belum berbicara dalam “bahasa” mereka.

Kabar baiknya, penelitian menunjukkan, memahami bahasa kucing ternyata tidak sulit. Anda hanya perlu lebih sering “tersenyum” pada mereka—tentu saja, dengan gaya kucing. Bukan tersenyum seperti manusia yang memperlihatkan gigi, melainkan dengan menyipitkan mata dan berkedip perlahan.

Sebuah studi yang terbit di jurnal Scientific Reports pada 2020 menemukan, gerakan sederhana ini membuat kucing, baik yang sudah akrab maupun yang baru dikenal, lebih tertarik untuk mendekat dan berinteraksi dengan manusia.

“Sebagai peneliti perilaku hewan sekaligus pemilik kucing, sungguh luar biasa melihat bahwa kucing dan manusia bisa saling berkomunikasi dengan cara ini,” ujar psikolog dari Universitas Sussex sekaligus salah seorang penulis studi Karen McComb, dikutip dari Science Alert.

“Banyak pemilik kucing yang sudah menduga hal ini, jadi menarik sekali ketika penelitian akhirnya membuktikannya.”

Jika Anda pernah menghabiskan waktu bersama kucing, mungkin Anda pernah melihat ekspresi khas mereka: mata setengah tertutup disertai kedipan yang lambat. Ekspresi ini mirip dengan mata manusia yang menyipit saat tersenyum, dan biasanya muncul ketika kucing merasa rileks dan puas. Banyak yang menafsirkan gerakan ini sebagai bentuk “senyuman” ala kucing.

Banyak pemilik kucing yang percaya, manusia juga bisa meniru ekspresi ini untuk menunjukkan kita ramah dan siap berinteraksi. Untuk membuktikan anggapan tersebut, para peneliti melakukan dua eksperimen.

Dalam percobaan pertama, mereka melibatkan 21 kucing dari 14 rumah tangga. Setelah kucing merasa tenang dan nyaman di lingkungan rumah mereka, pemilik diminta duduk sekitar satu meter dari kucing, lalu berkedip perlahan ketika kucing melihat ke arah mereka.

Seluruh interaksi direkam menggunakan kamera. Hasil rekaman ini kemudian dibandingkan dengan perilaku kedipan kucing ketika mereka tidak sedang berinteraksi dengan manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing lebih cenderung membalas dengan kedipan lambat setelah manusia terlebih dahulu melakukan gerakan tersebut, dibandingkan ketika tidak ada interaksi sama sekali.

Dalam percobaan kedua, para peneliti melibatkan 24 kucing dari delapan rumah tangga berbeda. Bedanya, kali ini yang berkedip bukan pemilik kucing, melainkan para peneliti yang sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan kucing-kucing tersebut. Sebagai pembanding, mereka juga merekam respons kucing saat manusia hanya menatap tanpa berkedip.

Para peneliti melakukan kedipan lambat seperti pada percobaan pertama, tetapi kali ini ditambah dengan gerakan tangan yang diulur ke arah kucing. Hasilnya, kucing tidak hanya lebih sering membalas kedipan lambat, tetapi juga lebih cenderung mendekati tangan manusia setelah melihat kedipan tersebut.

"Studi ini adalah yang pertama menyelidiki secara eksperimental peran kedipan lambat dalam komunikasi kucing-manusia," kata McComb.

Anjing mungkin terlihat lebih ekspresif dan penuh semangat dibandingkan kucing, namun bagi para pecinta kucing, temuan ini bukanlah hal yang mengejutkan. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan, kucing sebenarnya jauh lebih peka dan terhubung dengan manusia yang tinggal bersama mereka daripada yang selama ini diperkirakan. Membandingkan kucing dengan anjing, pada akhirnya, justru merugikan pemahaman kita tentang mereka.

Kucing, misalnya, cenderung bersikap ramah kepada manusia yang bersikap terbuka dan menerima. Jadi, jika Anda merasa kucing tampak menjaga jarak, mungkin masalahnya bukan pada kucing, melainkan pada cara Anda memperlakukan mereka. Menariknya, kucing juga bisa meniru kepribadian orang yang tinggal bersamanya. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa mereka sering terlihat peka terhadap emosi manusia, seperti ketika pemiliknya sedang sedih.

Selain itu, penelitian menunjukkan, kucing dapat mengenali nama manusia—meskipun sering kali mereka memilih untuk pura-pura tidak mendengar. Ikatan emosional mereka dengan manusia ternyata bisa sangat mendalam, bahkan jika seringkali ditunjukkan dengan cara yang halus.

Mengapa kucing berkedip lambat kepada manusia masih menjadi pertanyaan terbuka. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah kedipan lambat merupakan isyarat niat baik. Dalam dunia kucing, tatapan yang terlalu lama dianggap sebagai ancaman, sehingga kedipan perlahan bisa menjadi cara untuk menunjukkan rasa aman dan kepercayaan. Namun, ada kemungkinan lain: kucing mungkin mengembangkan perilaku ini karena mereka menyadari manusia meresponsnya secara positif.

Apa pun alasannya, kedipan lambat jelas membantu memperkuat hubungan antara manusia dan kucing. Memahami cara berinteraksi yang positif ini bukan hanya bermanfaat untuk memperdalam ikatan, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan emosional kucing—baik di rumah maupun dalam situasi yang berpotensi membuat mereka stres.

“Memahami cara positif kucing dan manusia berkomunikasi dapat membantu meningkatkan pemahaman publik tentang kucing, memperbaiki kesejahteraan mereka, dan memberikan wawasan baru tentang kemampuan sosial dan kognitif dari spesies yang selama ini kurang diteliti,” kata psikolog dari Universitas Sessex Tasmin Humphrey, dikutip dari Science Alert.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan