Cuaca panas yang menyengat terjadi di beberapa wilayah di Jawa dan Bali, termasuk Jakarta, beberapa hari lalu. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penyebabnya dipengaruhi pergeseran matahari ke arah selatan. Bahkan, di dalam rumah pun, panas masih terasa.
Lantas, bagaimana mengatasi cuaca panas agar tetap sejuk di rumah, tanpa menggunakan pendingin ruangan atau AC? Berikut solusinya, dikutip dari New York Times dan The Guardian.
Tetap terhidrasi dan konsumsi makanan yang menyejukkan tubuh
“Tidak ada aturan pasti tentang berapa banyak air yang harus diminum,” kata ahli jantung di NYU Langone Health, Adriana Quinones-Camacho kepada New York Times.
“Namun, semua orang sebaiknya minum lebih banyak dari biasanya, dan akses konstan ke air sangat penting. Minumlah, bahkan ketika Anda tidak merasa haus.”
Menurut Quinones-Camacho, makan buah-buahan dengan kadar air tinggi juga bisa membantu melawan panas. Jika makan makanan asin, tetap imbangi dengan lebih banyak air. Hindari makanan panas, seperti sup yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Buka jendela saat yang tepat
Jika cuaca sedang panas, rasanya memang menggoda untuk membuka jendela sepanjang hari agar angin masuk. Namun, saat udara luar sedang sangat panas, hal itu justru membuat panas masuk ke dalam rumah. The Guardian menyarankan, sebaiknya buka jendela lebar-lebar pada malam hari atau pagi-pagi sekali agar udara dingin masuk, lalu tutup kembali saat suhu di luar mulai naik.
Menutup gorden atau tirai jendela bisa menjadi penghalang efektif untuk mencegah panas masuk lebih jauh ke dalam ruangan. Jika memingkinkan, gantungkan kain atau peneduh di bagian luar jendela untuk menghalangi radiasi panas agar tak masuk ke rumah.
Gunakan kipas angin
Kipas angin listrik membantu menggerakkan udara di dalam rumah dan membuat tubuh terasa lebih sejuk. Namun, yang perlu diingat, kipas tidak benar-benar menurunkan suhu runagan.
Pilihlah model kipas yang hemat energi agar biaya listrik rendah dan motor kipas tak menambah panas ruangan. Untuk membantu udara dingin masuk, letakkan kipas di depan jendela saat udara luar lebih sejuk, seperti pada malam hari.
Gunakan dehumidifier atau pengering udara
Dehumidifier biasanya dipakai di musim hujan, tetapi juga berguna saat cuaca panas. Kelembapan tingi membuat tubuh sulit mendinginkan diri karena keringat tidak cepat menguap. Panas yang kering jauh lebih mudah ditoleransi dibandingkan panas yang lembap. Jika rumah terasa lembap, dehumidifier dapat membantu menjaga kenyamanan. Namun perhatikan, beberapa model menghasilkan panas saat bekerja, jadi perlu dicoba menyesuaikan penggunaannya.
Pendingin udara do it yourself
Memang tidak seefektif AC sungguhan, tetapi Anda bisa membuat versi sederhana sendiri. Prinsipnya, tiupkan udara ke sumber dingin. Cara paling mudah adalah meletakkan semangkuk air es di depan kipas angin, tapi hati-hati dengan air dan listrik.
Alternatif lainnya, gunakan kotak pendingin bekas atau styrofoam box. Buat lubang di bagian atas untuk kipas, buat lubang pembuangan udara di sisi lain, lalu isi kotak dengan kantong es atau botol air beku. Kipas akan meniup udara di atas es dan memompa udara dingin ke dalam ruangan.
Matikan perangkat yang menghasilkan panas
Saat cuaca sangat panas, matikan semua peralatan yang menghasilkan panas.
Perangkat seperti mesin cuci, mesin pencuci piring, televisi, konsol gim, komputer, dan lampu semuanya menambah suhu ruangan. Memasak juga mengeluarkan panas, jadi gunakan kompor dan oven hanya bila perlu, atau masak pada malam hari saat jendela bisa dibuka.
Mandi dengan air yang tak terlalu dingin
Mandi air hangat suam-suam kuku, bukan air yang terlalu dingin, adalah cara efektif untuk menurunkan suhu tubuh. Tujuannya adalah mendinginkan kulit tanpa menyebabkan pembuluh darah menyempit, karena air yang terlalu dingin bisa menghambat pelepasan panas dari tubuh. Anda juga bisa menggunakan kompres dingin, terutama di belakang leher, ketiak, atau pergelangan tangan, untuk membantu menurunkan suhu tubuh lebih cepat.