close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi orang menonton film di bioskop./Foto OleksandrPidvalnyi/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi orang menonton film di bioskop./Foto OleksandrPidvalnyi/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Mental Health
Senin, 30 Juni 2025 15:03

Film-film yang menyinggung masalah kesehatan mental

Film-film ini juga bisa menjadi contoh pendekatan yang tepat bagi orang yang menderita kesehatan mental.
swipe

Film bisa menjadi sarana untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Menonton film dapat membantu mengurangi stres, meluapkan emosi, memberikan perspektif baru, dan bahkan menjadi alat terapi untuk masalah kesehatan mental. Berikut beberapa film yang menyinggung, sekaligus bisa menjadi terapi masalah kesehatan mental.

Silver Linings Playbook

Film yang dirilis pada 2012 ini menyajikan kisah seorang pria bernama Pat Solitano dengan gangguan bipolar dan seorang perempuan, Tiffani, yang menghadapi kesedihan dan trauma. Keduanya menjalin ikatan tak terduga saat mereka sepakat untuk berpasangan dalam sebuah kompetisi dansa.

Menurut Well Power, dengan menunjukkan perjalanan unik para tokoh utama yang punya kesehatan mental dan interaksi rumit antara hubungan, pengalaman pribadi, dan apa yang terjadi di dunia sekitarnya, film ini menawarkan pandangan realistis tentang kesehatan mental. Film ini menekankan pentingnya komunitas dan hubungan dalam kesehatan mental.

Inside Out

Film animasi Inside Out tayang pada 2015, lalu dilanjutkan Inside Out 2 pada 2024. Film ini, menurut Well Power, mengisahkan bocah berusia 11 tahun bernama Riley yang pindah ke kota baru dengan emosinya—gembira, sedih, marah, takut, dan rasa jijik. Dalam Inside Out 2, dikisahkan Riley sudah bersiap masuk ke SMA. Kali ini, emosinya menciptakan tempat baru dalam benaknya yang disebut “jati diri”. Kita bertemu dengan emosi baru: kecemasan, kecemburuan, rasa malu, dan kebosanan. Film ini membantu penonton memahami kompleksitas emosi dan cara mengolahnya.

A Beautiful Mind

Berdasarkan kisah nyata, film yang dirilis pada 2001 ini menggambarkan perjuangan seorang jenius matematika bernama John Nash melawan skizofrenia. Film ini memberi wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh individu dengan penyakit mental dan ketahanan jiwa manusia. Lewat ketekunan, dukungan, dan tekad, menurut Well Power, Nash belajar mengelola kondisi mentalnya. Hingga akhirnya membuat dia mendapatkan Hadiah Nobel untuk kontribusinya. A Beautiful Mind menunjukkan bagaimana kehidupan yang bermakna dan sukses dapat dicapai, meski mengalami kondisi penyakit mental.

Good Will Hunting

Film ini menceritakan seorang pria muda yang punya masalah masa lalu. Jalan terjal dilaluinya  menuju penyembuhan melalui terapi. Alur film ini menyoroti pentingnya profesional kesehatan mental dan hubungan masyarakat yang saling mendukung.

Film yang dirilis pada 1997 ini mengisahkan pemuda bernama Will Hunting, yang diperankan Matt Damon, yang bekerja malam sebagai petugas kebersihan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan menghabiskan waktu luangnya dengan minum-minum bersama teman-temannya.

Menurut The Santa Clara, Good Will Hunting adalah penggambaran yang sangat akurat tentang proses psikoterapi. “Film ini sangat baik menggambarkan psikoterapi dengan seorang pria berusia 20 tahun, kecuali satu pengecualian,” kata profesor psikologi di Universitas Santa Clara, Thomas Plante.

“Robin Williams, yang berperan sebagai terapis, marah kepada Matt Damon, yang berperan sebagai pasien. Dan dia membantingnya ke dinding. Tentu saja, psikolog tidak dianjurkan untuk membanting pasien dalam keadaan apa pun dan tidak boleh melakukan hal yang merugikan.”

The Perks of Being a Wallflower

Film yang dirilis tahun 2012 ini mengisahkan seorang pemuda yang menghadapi trauma dan depresi masa lalu, tepatnya pada saat ia menjalani masa sekolah menengah. Film ini menggambarkan betapa dampak pengalaman pahit masa lalu sangat merusak kesehatan mental dan prosesnya yang perlu dukungan dan penyembuhan.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan