sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gundala, film pembuka Jagat Sinema Bumilangit

Gundala karya Joko Anwar akan menjadi film jagoan pembuka Jagat Sinema Bumilangit serupa Marvel Cinematic Universe.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Rabu, 28 Agst 2019 23:02 WIB
Gundala, film pembuka Jagat Sinema Bumilangit

Gundala karya Joko Anwar akan menjadi film jagoan pembuka Jagat Sinema Bumilangit serupa Marvel Cinematic Universe.

Sutradara Joko Anwar seperti menebus film berkonsep jagoan lewat Gundala lantaran sudah sangat langka di layar perak Tanah Air. Film yang mengangkat tokoh superhero khas Nusantara bernama Gundala Putra Petir ini akan tayang serentak di seluruh Indonesia mulai Kamis (29/8).

Dalam pemutaran terbatas untuk media di XXI Epicentrum, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8), Joko Anwar menjanjikan kepuasan film cerita yang dapat dinikmati oleh segala lapisan usia penonton, dari anak-anak hingga dewasa. Meskipun banyak menampilkan adegan perkelahian, film Gundala tak mempertunjukan adegan kekerasan secara langsung.

"Film Gundala ini friendly untuk segala usia. Kita tidak menampilkan adegan dengan unsur-unsur violence secara langsung, tetapi kesan ngeri dimunculkan di imajinasi penonton masing-masing dengan teknik pengambilan gambar. Itu yang membuat film ini menggigit," ucap Joko yang juga sutradara maupun penulis skenario film Pengabdi Setan, Kala, dan Janji Joni itu.

Di samping itu, film Gundala melibatkan jajaran aktor dan aktris papan atas Indonesia. Sejumlah pemeran film ini ialah Abimana Aryasatya sebagai Gundala atau Sancaka dewasa, Muzakkir Ramdhan sebagai Sancaka kecil, Tara Basro sebagai Wulan/Merpati, Bront Palarae sebagai Pengkor, serta Rio Dewanto dan Marissa Anita selaku ayah dan ibu Sancaka. Selain itu, Joko mengatakan, film Gundala melibatkan lebih dari 1.800 pemain tambahan atau extras. 

Dalam proses produksinya, film Gundala memakan waktu total dua tahun. Joko Anwar mengatakan, demi kebutuhan ide cerita, syuting film ini mengambil hingga 70 lokasi berbeda. 

"Karena tidak menggunakan teknik greenscreen, kita mencari lokasi yang beragam. Ada sekitar 70 lokasi yang kita jadikan latar adegan. Tonton saja di filmnya,"  ujar Joko.

Selain itu, gagasan cerita di film Gundala juga memadukan ide dalam karya komik ciptaan Hasmi dan film Gundala Putra Petir (1981). Joko Anwar sempat membocorkan sedikit bagian di film Gundala yang dikemas sebagai sebuah persembahan bagi Hasmi selalu pencipta karakter jagoan Gundala.

Sponsored

"Saya nonton dan suka film Gundala Putra Petir yang diproduksi tahun 1981. Di film Gundala ini, gagasan di film Gundala yang lama dan komik saling melengkapi," ucapnya menambahkan. 

Film ini juga berkesan kuat dengan menyisipkan kritik sosial terkait konteks mutakhir bangsa Indonesia. Alur cerita film ini memuat ancaman kejahatan nasional yang melibatkan oknum anggota dewan. Beberapa peran antagonis di film ini ialah Pengkor (Bront Palare) dan tokoh-tokoh politikus yang diperankan Lukman Sardi dan Aqi Singgih.

Sutradara Joko Anwar dan pemain dalam film Gundala. / Facebook Bumilangit

Isi kekosongan

Sementara itu, bagi salah satu pemeran film Gundala, Rendra Bagus Pamungkas, film Gundala sangat menjanjikan hiburan yang bakal membangun rasa bangga pada figur pahlawan bagi anak-anak. Rendra yang memerankan tokoh penjahat menilai Gundala tayang di momentum yang tepat setelah sekian lama Indonesia seperti kehilangan sosok jagoan kebanggaan.

"Kalau dulu pas aku kecil tahu tokoh Si Pitung atau Si Buta dari Gua Hantu, sudah lama sekali sepertinya tidak ada yang lain. Cerita di film ini yang menggambarkan kondisi di Indonesia yang kritis, menegaskan kalau negeri ini memang butuh patriot," kata Rendra.

Bagi Putri Ayudia dan Tara Basro, tokoh-tokoh dan tema cerita jagoan di film Gundala menantang mereka sebagai aktor perempuan.

"Tokoh-tokoh jagoan di Gundala ini juga menginspirasi kita sebagai perempuan harus kuat dan menjadi jagoan yang bermanfaat bagi sekitar," kata Putri.

Gundala bakal menjadi pembuka Bumilangit Cinematic Universe (BCU) seperti Marvel Cinematic Universe (MCU). BCU dirilis oleh Bumilangit Studios yang bakal menjadi semesta bagi cerita patriot adaptasi komik lokal.

Nantinya, akan ada delapan judul film yang dirilis BCU berturut-turut mulai 2019 hingga 2025. Film-film jagoan itu adalah Gundala, Sri Asih, Godam dan Tira, Si Buta dari Gua Hantu, Patriot Taruna, Gundala Putra Petir, Mandala Golok Setan, dan Patriot.

Tak tanggung-tanggung, Joko Anwar yang merangkap sebagai Produser Kreatif Jagat Sinema Bumilangit, telah mengumumkan para pemeran dari tokoh jagoan itu. Selain Abimana sebagai Gundala, akan ada jajaran aktor dan aktris nomor wahid yang akan beradu laga.

Aktor-aktris tersebut adalah Pevita Pearce sebagai Sri Asih, Chicho Jerikho sebagai Godam, dan Chelsea Islan sebagai Tira. Kemudian, Tara Basro sebagai Merpati, Asmara Abigail sebagai Desti Nikita, dan Hannah Al Rashid sebagai Camar.

Selanjutnya, Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar, Kelly Tandiono sebagai Bidadari Mata Elang, Joe Taslim sebagai Mandala, Vanesha Prescilia sebagai Cempaka, Della Darttyan sebagai Nila Umaya, dan Ario Bayu sebagai Gani Zulham.

Kemudian, ada aktris muda Tatjana Saphira akan berperan sebagai Mustika Sang Kolektor, Zara JKT48 sebagai Virgo, Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api, dan Nicholas Saputra sebagai Aquanus. 

Berita Lainnya
×
tekid