Karena sepatu disamai, geng kriminal bunuh pria pengguna Nike Cortez
Kasus ini baru terungkap delapan tahun setelah peristiwa itu.

Geng MS 13 yang beranggotakan orang-orang El Savador nekat melakukan pembunuhan karena urusan sepele. Hanya karena ada yang menggunakan sepatu yang sama dengan yang mereka pakai, geng itu nekat menghabisi nyawa seorang pria.
Geng itu membuat peraturan, hanya anggota geng yang boleh menggunakan sepatu Nike Cortez. Sebab itu saat mereka melihat seorang pria menggunakan sepatu merek dan jenis tersebut di sebuah cafe, mereka memperingatkannya. Namun, di lain kesempatan mereka bertemu lagi dengan pria itu dan nampaknya peringatan mereka tidak digubris. Korban tetap menggunakan sepatu Nike Cortez.
Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Maryland mengumumkan dalam rilis berita 2 Juni bahwa korban, pengguna 'Nike Cortez' itu akhirnya ditikam sampai mati pada 31 Agustus 2015 di Wheaton, Maryland.
Kasus ini baru terungkap delapan tahun setelah peristiwa itu. Pasalnya, Kantor Kejaksaan mengungkap dalam rilisnya pada 2 Juni 2023 itu, bahwa salah satu pria yang dituduh terlibat dalam pembunuhan itu akan dipenjara.
Kantor Kejaksaan mengumumkan bahwa Jose Lopez Rivera, 27, seorang warga negara El Salvador yang tinggal di Long Island, New York, telah dijatuhi hukuman 26 tahun penjara federal karena konspirasi pemerasan yang melibatkan pembunuhan dan tuduhan lainnya.
MS-13 terdiri dari keturunan dari El Salvador dan negara lain yang berlokasi di Amerika Tengah, menurut Departemen Kehakiman. Kelompok ini dianggap "salah satu geng jalanan terbesar" di AS dan juga beroperasi secara internasional.
MS-13 tergolong geng yang gila hormat. Bahkan mereka tidak segan melakukan kekerasan hanya untuk mendapatkan rasa hormat dari kelompok atau orang lain.
Peristiwa pembunuhan
Pada 31 Agustus 2015, Lopez Rivera dan rekan-rekannya yang dituduh anggota geng tiba di Dunkin Donuts di Wheaton dan melihat pria dengan sepatu Nike Cortez. Lopez Rivera dan yang lainnya berjalan melewati pria itu. Menurut pembela Lopez, pria itu meludahi anggota geng tertuduh lainnya, karena tidak terima diintimidasi.
Akibatnya, anggota geng memukulinya. Pria itu melemparkan kaleng bir ke salah satu dari mereka dan melarikan diri dari Dunkin, kata jaksa penuntut.
Lopez Rivera dan orang lain mengejar pria itu dan dia ditikam sampai mati, menurut jaksa. Setelah dia meninggal, kejadian itu dilaporkan kepada pimpinan MS-13 bahwa seorang "anggota geng saingan" terbunuh, kata jaksa penuntut.
Tidak dikatakan apakah korban benar-benar anggota geng. Bertahun-tahun kemudian, pada 22 Juli 2021, Lopez Rivera ditemukan tinggal di sebuah apartemen Elmont, New York di mana sebuah senapan, amunisi, dan kokain ditemukan, kata rilis itu.
"Lopez Rivera mengakui bahwa dia memiliki kokain untuk mendistribusikannya dan memiliki senjata api sebagai kelanjutan dari distribusi narkoba," tulis jaksa.
“Selanjutnya, Lopez Rivera tahu bahwa dia berada di Amerika Serikat secara ilegal dan karenanya dilarang memiliki senjata api atau amunisi.” Terlebih lagi, Lopez Rivera secara hukum bertanggung jawab atas kematian pria itu pada tahun 2015, kata perjanjian pembelaanya pada 1 Juni.
Kasus pembunuhan karena sepatu 'Nike Cortez' ini menyeret lebih dari 30 tersangka anggota geng MS-13.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Fenomena ‘remaja jompo’: Saat sakit tak hanya dialami lansia
Rabu, 27 Sep 2023 12:51 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB