Kedutaan AS di KL didemo buntut lelucon komedian tentang pesawat MH370 yang hilang

Sekitar 100 orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur pada hari Jumat, memprotes pernyataan komedian Jocelyn Chia tentang Malaysia dan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama pertunjukan di AS.

Para pengunjuk rasa adalah anggota Barisan Nasional (BN) Umno Youth dan Malaysian Chinese Association (MCA) Youth, serta People's Progressive Party (MyPPP), bekas partai komponen BN.

Seorang pengacara yang beralih menjadi komedian, Chia memposting klip video berdurasi 89 detik dari setnya di Instagram minggu ini, mengolok-olok persaingan antara Singapura dan Malaysia, dan melontarkan kata-kata kasar kepada orang Malaysia di antara penonton.

Chia, mantan warga Singapura, tinggal di New York.

Para pengunjuk rasa berbaris ke kedutaan dari masjid terdekat setelah salat Jumat, sambil berteriak, “Pergi! Maju, Maju, Maju, Hidup Ketua Pemuda, Tuhan Maha Besar”, mengacu pada Ketua Pemuda Umno Muhamad Akmal Saleh.

Sekitar 80 petugas polisi memantau protes tersebut. Area di depan kedutaan ditutup. Protes dimulai sekitar pukul 14.30 dan berakhir 45 menit kemudian.

Banyak warga Malaysia yang tersinggung dengan ucapan Chia, karena dia menjadikan tragedi MH370 sebagai lelucon.

Penerbangan MH370 meninggalkan Kuala Lumpur menuju Beijing pada Maret 2014 tetapi tidak pernah tiba. Hingga saat ini, pesawat dengan 227 penumpang dan 12 awak tersebut belum ditemukan.

Dr Akmal, yang menjadi pembicara utama selama protes tersebut, mengecam leluconnya, dengan mengatakan bahwa kebebasan berbicara tidak boleh mengorbankan isu-isu yang dianggap sensitif oleh warga Malaysia.

"Kami mendesak pemerintah untuk melarang Ms Jocelyn (memasuki) Malaysia," katanya kepada wartawan, Jumat.

Orang-orang seperti Chia, lanjutnya, tidak boleh menimbulkan masalah antara Malaysia dan Singapura, karena kedua negara memiliki hubungan di mana mereka memahami kepekaan satu sama lain.

Pemuda Umno mengajukan surat protes ke kedutaan.

Surat tersebut, yang dilihat oleh The Straits Times, mendesak Kedutaan Besar AS di Malaysia untuk menyampaikan memorandum tersebut kepada otoritas terkait di dalam pemerintah AS untuk "memastikan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut dan tindakan yang tepat untuk memperbaiki situasi".

Ia menambahkan: “Sebagai kedutaan yang mewakili Amerika Serikat, sebuah negara yang dikenal dengan komitmennya terhadap diplomasi dan inklusivitas, sangat penting untuk segera mengatasi masalah ini dan mengambil tindakan yang tepat.

“Saya percaya Kedutaan Besar AS akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi insiden ini, memupuk kepekaan budaya, dan menjunjung tinggi nilai saling menghormati dan pengertian yang penting bagi hubungan kedua negara kita.”

Ketua Pemuda MyPPP Sathiah Sudakaran mengatakan kepada ST bahwa Chia mengganggu perdamaian dan harmoni antara Malaysia dan Singapura.

Sementara itu, Ketua Pemuda MCA Nicole Wong Siaw Ting yang hadir dalam aksi tersebut mengatakan, anak-anaknya juga kesal dengan lelucon Chia.

"Kami mengerti bahwa itu adalah komedi stand-up, tapi tidak lucu jika Anda menyerang MH370 karena keluarga masih berduka untuk orang yang mereka cintai," katanya kepada wartawan, Jumat. “Saya harap dia belajar dari pelajaran ini dan menjadi lebih sensitif.”

Pada hari Kamis, Dr Akmal mengatakan tindakan Chia merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima oleh Umno Youth dan Malaysia.

“Saya telah mengarahkan seorang anggota exco Pemuda Umno untuk mengajukan laporan polisi terhadapnya,” tambahnya, berbicara kepada para delegasi pada pertemuan sayap pemuda sebelumnya pada hari Kamis.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Zahid Hamidi mengatakan polisi dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia akan melakukan penyelidikan yang dianggap sesuai dengan pernyataan Chia yang meremehkan.

Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, seorang politikus Malaysia, sebelumnya mengatakan bahwa tindakan Chia mengubah sebuah tragedi menjadi sumber hiburan adalah "rasa yang buruk".

Dia sejak itu dikritik oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dan Komisaris Tinggi Republik untuk Malaysia, Mr Vanu Gopala Menon.

Dalam sebuah posting Twitter pada hari Kamis, Dr Balakrishnan berkata: “Saya terkejut dengan pernyataannya yang menghebohkan. Dia jelas tidak berbicara untuk orang Singapura. Kami menghargai ikatan kami dengan keluarga dan teman-teman di Malaysia dan menyesal atas pelanggaran dan luka yang ditimbulkan pada semua warga Malaysia.”(straitstimes)