close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi seseorang dan anjing peliharaannya./Foto Richard Brutyo/Unsplash.com
icon caption
Ilustrasi seseorang dan anjing peliharaannya./Foto Richard Brutyo/Unsplash.com
Sosial dan Gaya Hidup - Satwa
Rabu, 11 Juni 2025 18:00

Kenapa pemilik dan anjing peliharaan cenderung mirip?

Apakah anjing benar-benar mirip pemiliknya? Jika demikian, apa yang menyebabkan kemiripan ini?
swipe

Banyak anggapan, pemilik anjing cenderung mirip dengan anjing peliharaan mereka, dalam hal karakteristik, kepribadian, atau bahkan wajah. Namun, hal itu ternyata bukan lelucon.

Ada beberapa penelitian yang mengangkat soal ini. Misalnya, penelitian lain yang terbit di jurnal Anthrozoos (2015) bertajuk “Dogs and owners resemble each other in the eye region” menemukan, kesamaan antara pemilik dan anjing mereka terlihat terutama pada area mata.

Kemudian, penelitian lain yang terbit di jurnal Public Health Nutrition (2009) menyebut, ada korelasi antara indeks massa tubuh pemilik dan tingkat kelebihan berat badan anjing mereka, kemungkinan terkait dengan gaya hidup yang serupa.

Penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Personality and Individual Differences (Februari, 2025) disebutkan, ada bukti kesamaan antara anjing dan pemiliknya dalam penampilan dan beberapa ciri kepribadian.

Para peneliti yang menyelidiki 15 penelitian menemukan, dalam sisi eksternal, kemiripan disebabkan pemilihan anjing. Pemilik sengaja memilih anjing yang mirip dengan diri mereka sendiri. Dari sisi internal, kemiripan itu terjadi karena proses paparan dari waktu ke waktu dalam hal kepribadian mereka.

Terkait pemilihan anjing oleh pemilik, riset yang diterbitkan di jurnal Antrozoos (2015) berjudul “Do people look like their dogs?” mendukung hipotesis ini. Para peneliti menyebut, perempuan dengan rambut panjang cenderung lebih menyukai anjing dengan telinga yang sama panjangnya, sedangkan perempuan dengan rambut pendek lebih menyukai anjing dengan telinga yang runcing.

Fenomena psikologis ini merupakan hasil dari manusia yang lebih menyukai hewan peliharaan, orang, atau benda yang menyerupai diri sendiri. Jika kita memilih anjing yang menyerupai apa yang ada dalam diri kita, hal itu bisa menenangkan. Ciri-ciri anjing mungkin terasa familier.

“Ada banyak cara agar sesuatu terasa familier bagi Anda, salah satunya adalah Anda mungkin pernah memelihara anjing seperti itu saat masih kecil,” kata ilmuwan kognitif dari Universitas Texas, Art Markman kepada CNN.

“Namun, hal lain yang dapat membuat sesuatu terasa familier karena menyerupai sesuatu yang pernah Anda temui sebelumnya, misalnya diri Anda sendiri.”

Peneliti di Dogs Trust, Katrina Holland kepada Live Science lebih cenderung percaya pada seseorang memang memilih anjing peliharaan yang mirip dengan mereka.

“Salah satu hipotesisnya, orang cenderung mencari seseorang, termasuk pasangan, yang mirip dengan mereka,” kata Holland.

Apalagi, dalam penelitian yang terbit di jurnal Psychological Science (2004) bertajuk “Do dogs resemble their owners?” disebut, lamanya seseorang memelihara anjing tidak berkorelasi dengan kemiripan mereka.

Kemiripan itu juga bisa jadi karena efek paparan semata. Efek paparan merupakan sebuah fenomena psikologis di mana seseorang lebih menyukai hal-hal yang pernah mereka lihat.

“Semakin banyak kita melihat atau mendengar sesuatu, semakin kita cenderung menyukainya. Hal itu tidak serta merta menjelaskan mengapa Anda mungkin menyukai anjing tertentu, tetapi dapat menjelaskan tren dalam kepemilikan anjing,” tutur profesor psikologi di Elizabethtown College, Michael Roy kepada CNN.

Menurut Holland, efek paparan menyebabkan seseorang lebih menyukai benda-benda yang familier. Semisal, wajah mereka sendiri, yang sering terlihat lewat pantulan cermin.

Efek paparan terjadi pula pada musik. Contohnya, sebuah lagu yang tidak begitu kita sukai saat pertama kali didengar, menjadi sangat menarik setelah diputar berkali-kali di radio. Akan tetapi, fenomena ini hanya muncul saat memilih anjing sebagai peliharaan pribadi, bukan untuk suatu pekerjaan, seperti di peternakan atau kantor polisi.

“Temuan dari penelitian terbaru menunjukkan juga kalau anjing dan pemiliknya mirip satu sama lain dalam lima dimensi kepribadian utama, yakni ekstroversi, keramahan, keterbukaan, ketelitian, dan neurotisme,” tutur Holland kepada Live Science.

Di sisi lain, peneliti pascadoktoral di Center of Behavioural Sciences and Justice Studies/Pawsitive Connections Lab Universitas Saskatchewan, Renata Roma dalam The Conversation menulis, meski terkadang manusia dan anjing mereka mirip satu sama lain, penelitian menunjukkan kompatibilitas mungkin menjadi elemen kunci lain dalam membangun hubungan positif dengan anjing. Faktor seperti gaya keterikatan dan aspek kepribadian manusia dapat sama relevannya.

“Selain itu, rasa kesamaan tidak selalu muncul secara langsung. Hubungan itu bisa berkembang seiring waktu melalui kebiasaan bersama dan saling mendukung, mirip dengan hubungan antarmanusia,” tulis Roma.

“Dalam konteks ini, hubungan harmonis tetap dapat ada meskipun manusia dan anjing tidak serupa.”

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan