close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi air mineral./Foto derneuemann/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi air mineral./Foto derneuemann/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Senin, 03 November 2025 08:36

Khasiat dan potensi risiko kesehatan dari air mineral

Apa saja manfaat kesehatan dari segarnya air mineral?
swipe

Air mineral berasal dari reservoir dan mata air alami di bawah tanah. Berbeda dari jenis air lainnya, air mineral dikemas langsung dari sumbernya dan mengandung mineral alami serta unsur jejak yang terbentuk secara alami.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), air mineral harus mengandung setidaknya 250 bagian per juta (ppm) total zat padat terlarut, yakni mineral dan unsur jejak yang berasal langsung dari sumbernya. Tidak seperti soda, air mineral berkarbonasi secara alami.

Namun, produsen tetap bisa menambahkan atau mengurangi gas karbon dioksida dalam proses pengolahan. Selain itu, air mineral pun bisa melalui proses penyaringan untuk menghilangkan zat beracun seperti arsenik.

Air mineral mengandung beragam mineral dan senyawa alami lainnya, seperti magnesium, kalsium, bikarbonat, natrium, sulfat, klorida, dan fluorida. Kandungan dan kadar setiap mineral tergantung pada lokasi sumber airnya, sehingga rasa atau manfaat kesehatannya bisa berbeda-beda.

Berikut ini manfaat kesehatan meminum air mineral, dikutip dari Healthline.

Menurunkan tekanan darah

Sebuah studi tahun 2019 menemukan, minum air dengan kadar magnesium dan kalsium yang tinggi terkait dengan tekanan darah yang lebih rendah. Kekurangan kalsium dan magnesium sendiri bisa berkontribusi pada tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

“Karena air mineral merupakan sumber kedua nutrisi tersebut, mengonsumsinya dapat membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada orang dengan tekanan darah tinggi ringan,” tulis Healthline.

Penelitian tahun 2004 yang dilakukan selama 4 minggu terhadap 79 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi ringan menemukan, minum setidaknya 1 liter air mineral alami per hari dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah.

Mendukung kesehatan tulang

Menurut Healthline, air mineral sudah terbukti menjadi sumber kalsium yang baik. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk kesehatan tulang karena membantu perkembangan dan pemeliharaan tulang. Bahkan, penelitian menunjukkan, tubuh dapat menyerap kalsium dari air mineral sama efektifnya, atau bahkan lebih baik, dibandingkan dari produk susu.

Sebuah penelitian tahun 1999 terhadap 255 perempuan pascamenapause menemukan, mereka yang secara rutin minum air mineral kaya kalsium punya massa tulang yang lebih tinggi.

“Selain itu, kandungan bikarbonat dan magnesium dalam air mineral juga dapat membantu memperkuat tulang,” tulis Healthline.

Mengatasi sembelit

Air mineral yang kaya magnesium juga bisa membantu mencegah dan mengatasi sembelit. Sebuah penelitian tahun 2017 selama 6 minggu terhadap 106 orang dengan sembelit fungsional menemukan, minum 500 mililiter air mineral kaya magnesium dan sulfat per hari secara signifikan meningkatkan frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi tinja.

Mendukung kesehatan jantung

Healthline menyebut, air mineral berkarbonasi juga bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung. Penelitian terhadap perempuan pascamenapause menemukan, minum 0,5-1 liter air mineral berkarbonasi per hari secara signifikan menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kadar kolesterol baik.

Penelitian tahun 2016 menemukan, kadar magnesium yang lebih tinggi dalam air terkait dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Meski begitu, air mineral pun punya risiko. Menurut Medical News Today air mineral berkarbonasi mengandung asam karbonat, yang dapat menyebabkan cegukan atau perut kembung.

Selain itu, air mineral kemasan bisa mengandung kontaminan tertentu karena secara definisi harus punya sedikit kandungan mikroba. Karena tak lewat proses desinfeksi seperti air keran, variasi mikroba dalam air mineral dapat berbeda-beda.

Di samping itu, banyak kemasan plastik mengandung bisfenol A (BPA), bahan kimia yang bisa menganggu fungsi hormonal normal. Partikel mikroplastik juga menjadi perhatian. Mikroplastik telah ditemukan dalam makanan dan minuman, termasuk produk laut, bir, dan garam meja.

Air mineral berkarbonasi juga lebih asam dibandingkan air biasa. Paparan asam ini bisa merusak lapisan enamel gigi. Namun, efeknya masih jauh lebih ringan dibandingkan minuman bersoda.

Terakhir, masalah utama air mineral adalah kemasannya. “Produksi besar-besaran botol plastik menyebabkan pencemaran dan berdampak serius terhadap lingkungan,” tulis Medical News Today.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan