sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mengenal pleuritis dan gejalanya

Gejala pleuritis membuat dada menyeri ketika pengidapnya bernapas.

Firda Cynthia
Firda Cynthia Kamis, 16 Jul 2020 08:00 WIB
Mengenal pleuritis dan gejalanya

Pleurisy atau pleuritis adalah peradangan pada selaput pembungkus organ paru-paru atau pleura. Kondisi ini menyebabkan penderitanya merasakan nyeri dada yang menusuk, terutama ketika bernapas.

Pleura adalah selaput tipis yang menyelimuti paru-paru dan dinding dada bagian dalam. Pleura terdiri dari dua lapis. Kedua lapisan ini berperan menjaga paru-paru agar tidak bergesekan dengan dinding rongga dada. Di antara kedua lapisan paru ini, terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas dan membantu mengurangi gesekan saat bernapas.

Dikutip dari laman MSD Manual, pleuritis paling sering disebabkan oleh infeksi virus coxsackie B. Terkadang, echovirus menyebabkan kondisi langka yang dikenal sebagai epidemi pleurodynia (bornholm pleurodynia) yang bermanifestasi sebagai pleuritis, demam, dan kejang otot dada. 

Selain virus, penyebab lain radang selaput dada meliputi, pneumonia bakteri, bronkitis, TBC, luka dada patah tulang rusuk, gumpalan darah di arteri paru-paru, anemia sel sabit, komplikasi operasi jantung, dan kanker paru-paru.

Dilansir dari Health Line, gejala utama yang berhubungan dengan radang selaput dada adalah rasa sakit yang menusuk ketika bernapas. Namun, rasa sakit ini mungkin hilang ketika menahan napas atau menekan daerah yang sakit.

Rasa sakit ini akan sering memburuk saat penderitanya bersin, batuk, atau bergerak. Selain itu, penderita pleuritis mengalami gejala seperti demam, kedinginan, dan kehilangan nafsu makan. Tergantung pada kondisi yang menyebabkan radang selaput dada.

Lebih lanjut, gejala tambahan radang selaput dada, meliputi rasa sakit di satu sisi dada, rasa sakit di bahu dan punggung, pernapasan yang pendek untuk menghindari rasa sakit, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan sesak napas.

Untuk perawatan orang dengan pleuritis harus melalui identifikasi sumber peradangan atau infeksi oleh dokter. Hal penting yang dapat dilakukan, yaitu beristirahat yang cukup dan berbaring di sisi yang sakit. Ini dapat memberikan tekanan yang cukup untuk membuat rasa sakit hilang.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid