sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sindrom Peter Pan: Ketika seseorang tidak bisa tumbuh dewasa

Meski diidentikkan dengan pria, menurut Kiley sindrom ini bisa menjangkiti siapapun tak peduli jenis kelamin dan latar belakang budaya.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 11 Mar 2022 16:51 WIB
Sindrom Peter Pan: Ketika seseorang tidak bisa tumbuh dewasa

Setiap orang seharusnya bisa tumbuh dewasa baik secara fisik maupun mental. Namun, ada anekdot yang paling terkenal di seluruh dunia yakni seharusnya satu-satunya anak yang tidak dapat tumbuh dewasa adalah tokoh kartun Peter Pan, seorang anak yang digambarkan selalu riang gembira. Sayangnya sindrom Peter Pan ini kerap kita temui di kehidupan sehari-hari orang dewasa.

Sindrom Peter Pan adalah sikap orang dewasa yang secara psikologis, sosial, dan seksual tidak menunjukkan kematangan. Padahal, pria dewasa sudah seharusnya dapat hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sindrom Peter Pan pertama kali muncul dalam buku Dan Kiley pada 1983 berjudul Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up. Meski diidentikkan dengan pria, menurut Kiley sindrom ini bisa menjangkiti siapapun tak peduli jenis kelamin dan latar belakang budaya.

Seperti dilansir Healthline, orang yang memiliki sindrom Peter Pan identik dengan kata-kata “saya tidak bisa dewasa hari ini.” Kemudian, walaupun tidak semua ahli mengakui kondisi kesehatan mental ini, banyak orang yang sepakat bahwa pola perilaku ini dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang.

Karena sindrom Peter Pan bukan diagnosis klinis, para ahli belum menentukan gejala pasti. Namun, tanda-tanda ini bisa menjadi gejala yang patut diwaspadai. Seorang Psikolog di Portland, Oregon, Patrick Cheatham mengatakan hal-hal yang perlu diawasi dari sindrom Peter Pan adalah tingkat ambisi, harapan, tujuan hidup, dan kemampuan untuk membuat komitmen. Orang-orang yang mengalami kesulitan dalam tingkat akut melakukan itu semua bisa jadi menunjukkan gejala sindrom Peter Pan.

Sponsored

Dalam aktivitas sehari-hari, mereka suka menunda pekerjaan rutin. Misalnya untuk mencuci piring atau mencuci pakaian hanya jika sudah tak memiliki apa-apa di lemari. Orang-orang dengan sindrom Peter Pan biasanya hanya menuruti keputusan yang dibuat orang lain. Mereka suka mengabaikan pekerjaan rumah tangga dan abai terhadap tanggung jawab pengasuhan anak.

Orang-orang dengan sindrom Peter Pan juga lebih suka hidup untuk hari ini dan tidak terlalu berminat membuat rencana masa depan, dan tidak ingin memberi label atau mendefinisikan hubungan. Mereka juga suka menghabiskan uang dengan tidak bijaksana dan memiliki masalah dengan keuangan pribadi. Jika terjadi masalah dengan hubungan, orang dengan sindrom Peter Pan secara konsisten menghindari masalah hubungan tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid