Takut rusa, dua nudist di pantai lari ke hutan dan tersesat

Rusa liar mengejutkan dua orang nudist yang sedang berjemur di pantai. Mereka pun lari ke hutan dan sayangnya tersesat. Polisi menolong mereka, tetapi juga menjatuhi denda. 

Pihak berwenang Australia mengatakan dua orang tersebut  melanggar pembatasan wilayah yang diberlakukan untuk mengatasi penyebaran Covid -19. Insiden ini menjadi viral di media sosial. Yang menjadi kehebohan juga mereka berjemur tanpa sehelai benang pun, alias telanjang.

Kedua orang itu termasuk di antara 44 orang yang didenda pada akhir pekan karena melanggar pembatasan di Sydney dan daerah sekitarnya. Penerapan pembatasan ketat diberlakukan untuk mengendalikan wabah varian Delta yang sangat menular yang telah menyebar ke kedua pantai.

"Mereka dikejutkan oleh seekor rusa, kemudian berlari ke taman nasional dan tersesat," kata Komisaris Polisi New South Wales Mick Fuller menggambarkan insiden hari Minggu (27/6).

"Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan dari (layanan darurat) dan polisi untuk menyelamatkan mereka, mereka juga menerima denda," tambah Fuller.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan orang-orang itu meminta bantuan setelah tersesat di hutan semak dekat pantai terpencil di Royal National Park. Salah satu bagian dari bentangan pantai seluas 15.000 hektar di selatan Sydney tersebut merupakan tempat para nudist.

Menurut polisi, kru penyelamat yang didukung oleh helikopter polisi menemukan seorang pria telanjang berusia 30 tahun membawa ransel di jalan setapak dan seorang pria berusia 49 tahun yang setengah telanjang.

Pemerintah tidak mengomentari pengungkapan insiden pada hari Senin itu, tetapi beberapa anggota parlemen nimbrung dalam hiruk-pikuk Twitter sehingga kata "rusa" menjadi trending topik.

"Pengingat yang bagus. Pelanggaran kesehatan Covid menghasilkan denda karena rusa," kata pemimpin oposisi New South Wales Chris Minns dalam sebuah unggahan.

Rusa bukan asli Australia tetapi sekitar 2 ribu jenis Rusa Asia Tenggara hidup di taman yang diperkenalkan satu abad yang lalu, kata kelompok sukarelawan Friends of the Royal National Park Sydney.