close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi orang yang mengalami depresi./Foto PDPics/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi orang yang mengalami depresi./Foto PDPics/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 14 Juli 2025 20:34

Mengenal tekanan darah rendah: Penyebab dan cara mencegahnya

Kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin B12, folat, dan zat besi juga berperan dalam menurunkan tekanan darah.
swipe

Tekanan darah merupakan salah satu faktor vital dalam sistem sirkulasi tubuh. Ia berperan besar dalam memastikan darah dapat mengalir dengan baik, membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Ketika tekanan darah turun lebih rendah dari angka normal, kondisi ini disebut sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah.

Secara umum, tekanan darah dianggap normal jika berada dalam kisaran 90/60 hingga 130/80 mmHg. Namun, bila angka tersebut turun drastis, organ-organ penting seperti jantung, otak, dan ginjal bisa kekurangan pasokan darah. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gejala seperti pusing, penglihatan kabur, lemas, bahkan pingsan. Meskipun pada sebagian orang tekanan darah rendah tidak selalu berbahaya, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa mengancam jiwa.

Ada berbagai penyebab yang bisa memicu tekanan darah rendah. Salah satu yang paling umum adalah dehidrasi, saat tubuh kekurangan cairan sehingga volume darah menurun. Selain itu, kehilangan banyak darah akibat cedera atau pendarahan internal juga dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis.

Reaksi alergi berat atau anafilaksis juga sering kali disertai dengan penurunan tekanan darah yang tiba-tiba. Begitu pula dengan infeksi berat yang telah menyebar ke dalam aliran darah—kondisi ini dikenal sebagai syok septik, dan merupakan salah satu situasi medis darurat.

Kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin B12, folat, dan zat besi juga berperan dalam menurunkan tekanan darah. Kekurangan gizi membuat tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah, yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah.

Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan besar, termasuk pelebaran pembuluh darah. Hal ini bisa membuat tekanan darah ibu menurun, terutama pada trimester pertama dan kedua.

Penyakit yang berkaitan dengan fungsi jantung, seperti gagal jantung atau gangguan pada katup jantung, juga berpotensi menurunkan tekanan darah secara signifikan. Begitu pula dengan gangguan hormonal, seperti kadar gula darah yang sangat rendah atau komplikasi akibat diabetes, yang dapat mengganggu kestabilan tekanan darah seseorang.

Meskipun penyebabnya beragam, tekanan darah rendah bisa dicegah dengan beberapa cara sederhana. Memastikan tubuh tetap terhidrasi sangat penting—cukup minum air setiap hari akan membantu menjaga volume darah tetap stabil. Menghindari konsumsi alkohol dan menerapkan pola makan bergizi juga berperan besar dalam mencegah tekanan darah turun.

Aktivitas fisik secara teratur turut membantu menjaga sirkulasi darah tetap sehat. Bila perlu mengubah posisi tubuh dari duduk ke berdiri, lakukan dengan perlahan agar tubuh punya waktu beradaptasi dan tekanan darah tidak tiba-tiba menurun.

Menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga penting untuk keselamatan. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan