sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ukuran tubuh dan moncong menentukan usia anjing

Riset yang terbit di Scientific Reports ini menyajikan variasi perkiraan umur berdasarkan garis keturunan, ras, dan ukuran tubuh anjing.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Selasa, 06 Feb 2024 19:45 WIB
Ukuran tubuh dan moncong menentukan usia anjing

Jika Anda memiliki anjing peliharaan berukuran kecil dan memiliki moncong yang panjang, maka Anda cukup beruntung. Sebab, sebuah penelitian yang dilakukan para periset dari organisasi kesejahteraan hewan di Inggris, Dogs Trust menemukan, anjing dengan ciri-ciri demikian punya usia harapan hidup yang panjang. Untuk diketahui, usia harapan hidup rata-rata seekor anjing antara 10 hingga 13,7 tahun.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports (Februari 2024) menyajikan variasi perkiraan umur berdasarkan garis keturunan, ras, ukuran tubuh, bentuk wajah, jenis kelamin, serta filogeni.

Para peneliti menjelaskan, riset mereka adalah yang pertama kali memetakan prediksi umur panjang seekor anjing berdasarkan sejarah evolusi, yang memberi bukti bahwa garis keturunan nenek moyang anjing dikaitkan dengan usia ras.

Para peneliti menemukan, 47,1% anjing ras murni memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan ras persilangan. Hanya 25,8% yang menunjukkan harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan ras persilangan dan 27,1% tak punya variasi yang signifikan.

The Guardian menyebut, ras anjing berhidung kecil dan panjang adalah yang paling panjang usianya, sedangkan ras bermuka datar lebih berisiko mengalami kematian dini. Lalu, anjing betina berukuran kecil yang bermoncong panjang cenderung punya umur panjang di antara ras murni. Rata-rata usianya 13,3 tahun.

Ras dengan wajah datar punya usia rata-rata 11,2 tahun dan peningkatan risiko hidup lebih pendek sebesar 40% dibandingkan anjing dengan moncong berukuran sedang, seperti jenis spaniel.

Para peneliti menghimpun data dari 584.734 ekor anjing di Inggris, termasuk 284.734 anjing yang sudah mati. Secara total, 155 ras murni dilibatkan dalam penelitian ini, sementara ras persilangan dikelompokkan bersama. Data dikumpulkan dari dokter hewan, organisasi penyelamat, dan perusahaan asuransi hewan peliharaan. Peneliti membagi anjing menjadi dua kategori, yakni ras murni dan ras persilangan.

Dalam kategori persilangan, data tak membedakan antara anjing kampung yang punya keragaman genetik dan persilangan yang disengaja, seperti jenis cockapoo, labradoodle, dan cavachon.

Sponsored

Daily Mail, merinci, anjing kecil bermoncong panjang, seperti jenis miniature dachshunds dan shetland sheepdogs punya harapan hidup rata-rata tertinggi, yakni 13,3 tahun. Anjing bermuka datar berukuran sedang, seperti jenis bulldog prancis dan bulldog inggris punya rata-rata harapan hidup terendah, yakni 9,1 tahun untuk jantan dan 9,6 tahun untuk betina.

“Dalam hal ras tertentu, lancashire heeler menduduki puncak daftar dengan harapan hidup tertinggi, yakni 15,4 tahun,” tulis Daily Mail.

“Diikuti oleh spaniel tibet (15,2 tahun), bolognese (14,9 tahun), shiba inu (14,6 tahun), dan papilion (14,5 tahun).”

Kemudian, anjing gembala kaukasia adalah ras dengan rata-rata harapan hidup terendah, hanya 5,4 tahun. Diikuti jenis presa canario (7,7 tahun), cane corso (8,1 tahun), mastiff (9,0 tahun), dan affenpinscher (9,3 tahun).

Di sisi lain, usia rata-rata ras murni lebih panjang dibandingkan ras persilangan, masing-masing 12,7 tahun dan 12 tahun. “Riset ini bertentangan dengan anggapan ras persilangan mungkin lebih sehat karena memiliki keragaman genetik yang lebih besar,” tulis Daily Mail.

Sementara anjing betina ditemukan hidup sedikit lebih lama, yakni 12,7 tahun, dibandingkan anjing jantan, yakni 12,4 tahun.

“Penelitian baru ini menggarisbawahi masalah kesehatan utama (pada anjing) dengan mengungkapkan bahwa anjing bermuka datar, hidup 1,5 tahun lebih pendek dibandingkan anjing pada umumnya,” kata seorang profesor di Royal Veterinary College di London dan ketua kelompok kerja Brachycephalic, Dan O’Neill, dilansir dari CNN.

Walau penelitian berlangsung di Inggris, tetapi hasilnya kemungkinan serupa di Amerika Serikat, terutama terkait dengan anjing ras murni. “Karena ras tersebut cukup standar di seluruh dunia,” ujar pakar masa hidup anjing di University of Washington, Silvan Urfer, dikutip dari CNN.

“Ini adalah penelitian luar biasa yang memberikan poin bagus mengenai pembiakan anjing bermoncong pendek. Saya sama sekali tidak terkejut, ras brachycephalic tidak berumur panjang.”

Meski demikian, seperti dikutip dari CNN, salah seorang penulis penelitian itu, Kirsten M. McMillan mengakui, penelitian mereka belum tentu mewakili seluruh sisi kehidupan anjing peliharaan. Soalnya, tak semua orang punya asuransi hewan peliharaan atau melakukan kunjungan rutin ke dokter hewan. Penelitian ini pun tak memperhitungkan penyebab kematian anjing.

Di samping itu, disebut Daily Mail, para peneliti juga tak dapat mempertimbangkan jenis persilangan yang berbeda. Artinya, data untuk anjing yang asal-usulnya tak diketahui digabungkan dengan data dari perkawinan campuran, seperti labradoodle yang mungkin memiliki lebih banyak perkawinan sedarah.

“Secara umum, hasil ini membantu calon pemilik, peternak, pembuat kebijakan, badan pendanaan, dan organisasi kesejahteraan hewan untuk membuat kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan anjing peliharaan,” kata McMillan, dikutip dari Daily Mail.

Berita Lainnya
×
tekid