Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal tahun, harga properti di Tanah Air pun turut mengalami pelemahan.
Setidaknya hingga kuartal-II 2020, hasil riset IHPR BI menunjukkan bahwa kenaikan harga properti di pasar primer hanya tumbuh 1,59% secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya, yakni 1,68% year on year (yoy). Pelemahan bakal terus berlanjut hingga kuartal III 2020 dengan kenaikan hanya 1,19%.
Melambatnya kenaikan harga properti ini disebabkan oleh terus tergerusnya volume penjualan properti selama masa pandemi Covid-19. Tercatat penjualan properti residensial pada kuartal-I/2020 telah terkontraksi 43,19% secara tahunan. Dilanjutkan kontraksi pada kuartal II 2020 sebanyak 25,60%.
Selama kuartal II-2020, rumah tipe besar indeksnya mencapai 177,97, rumah tipe menengah 208,59, dan rumah tipe kecil memiliki indeks terbesar yakni 252,8%. Secara keseluruhan, rumah seluruh tipe memiliki indeks 212,61.
Alinea.id mengulas bisnis properti yang terimbas pandemi Covid-19 disini.
![](https://img.alinea.id/img/library/library-2020-03/images/bisnis/Akhir%20Gimik%20%E2%80%98Senin%20Harga%20Naik%E2%80%99%20-01.jpg)