Capaian rendah vaksin lansia
Capaian program vaksinasi nasional untuk kalangan warga lanjut usia (lansia) masih tergolong rendah.

Capaian program vaksinasi nasional untuk kalangan warga lanjut usia (lansia) masih tergolong rendah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 10 Desember 2021, tercatat baru ada 12.190.752 (56,56%) warga lansia yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Padahal, pemerintah menargetkan mendistribusikan vaksin Covid-19 kepada 21.553.118 warga lansia.
Suntikan dosis kedua baru pun tercatat baru diterima 7.922.588 orang lansia atau 36,76% dari total target nasional. Provinsi-provinsi yang capaian terburuk dalam distribusi dosis pertama, semisal Papua (12,30% dari target provinsi), Papua Barat (24,07%), Aceh (24.14%), Maluku Utara (24,49%), dan Maluku (29,99%).
Juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengakui ada banyak kendala dalam mengakselerasi program vaksinasi untuk lansia. Ketakutan dan mispersepsi terkait vaksin menjadi hambatan utama bagi pemerintah dalam memvaksinasi kelompok rentan seperti wreda.
“Kemudian halal-haram (terkait vaksinasi) itu juga yang menjadi kendala. Ada (lansia) yang takut juga, kan? Anaknya juga ada yang takut karena orang tuanya sudah berusia. Itu mispersepsi, ya,” tutur Nadia, saat dihubungi Alinea.id, Kamis (9/12).
Hasil survei Median yang digelar pada 21-26 Juni 2021 menunjukkan beragam alasan kelompok lansia menolak divaksin, di antaranya takut vaksin tak ampuh, khawatir terkena efek samping dari vaksin, dan menganggap Covid-19 bagian dari konspirasi.
Nadia mengatakan Kemenkes sudah menggelar beragam upaya untuk meluruskan persepsi para warga lansia dan keluarga mereka terkait vaksin. Kemenkes, kata dia, sudah menggandeng berbagai komunitas untuk aktif mengedukasi warga terkait keamanan vaksin dan melibatkan aparat lingkungan untuk menjemput kaum wreda.
“(Upaya) door to door (vaksinasi lansia) dilakukan. Kita juga meminta misalnya RT, RW untuk mendata lansia di lingkungannya agar dilakukan vaksinasi pada hari tertentu sehingga lansia tidak perlu jauh-jauh jalan ke pelayanan kesehatan,” tutur Nadia.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Di balik langgengnya eksistensi tambang ilegal
Minggu, 15 Mei 2022 14:59 WIB
Para perantau dan ancaman beban baru Jakarta
Sabtu, 14 Mei 2022 15:45 WIB