sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kekerasan di media sosial

Dampak perundungan di media sosial, terkadang lebih membekas dan menghantui seseorang, dibandingkan di dunia nyata.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Rabu, 03 Okt 2018 17:09 WIB
Kekerasan di media sosial

Setiap 2 Oktober, dunia memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Keputusan ini ditetapkan pada 15 Juni 2007 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tanggal tersebut dipilih, bertepatan dengan hari kelahiran bapak bangsa dan pejuang spiritual India Mohandas Karamchand Gandhi, atau dikenal dengan Mahatma Gandhi. Gandhi dikenal dunia menerapkan perjuangan tanpa kekerasan atau ahimsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Inggris.

Seiring perkembangan teknologi, kekerasan pun kini merambah ke media sosial. Menurut pengamat media sosial Ismail Fahmi, ketika seseorang menggunakan kata-kata yang sifatnya merundung (bullying) di media sosial, itu bentuk kekerasan.

Psikolog Ayoe Sutomo memandang, bentuk kekerasan di media sosial banyak macamnya. Selain perundungan, pembunuhan karakter melalui hoaks dan menjadi penyebar informasi salah yang menyerang orang, Ayoe melihat hal itu termasuk bentuk kekerasan di media sosial.

Sponsored

Berita Lainnya
×
tekid