close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan milenial BUMN saat peresmian The Telkom Hub di Jakarta, Kamis (1/11/2018). Presiden meminta seluruh BUMN untuk bergerak cepat seiring dengan perkembangan inovasi dan teknologi. / Antara Foto
icon caption
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan milenial BUMN saat peresmian The Telkom Hub di Jakarta, Kamis (1/11/2018). Presiden meminta seluruh BUMN untuk bergerak cepat seiring dengan perkembangan inovasi dan teknologi. / Antara Foto
Media
Jumat, 02 November 2018 03:12

Jokowi: Generasi milenial gunakan media sosial dengan baik

Presiden Joko Widodo menitipkan pesan agar generasi milenial dapat menggunakan media sosial dengan baik dan bijak.
swipe

Pesatnya perkembangan internet di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo menitipkan pesan agar generasi milenial dapat menggunakan media sosial dengan baik.

Lebih rinci, Jokowi menitipkan pesan kepada para pegawai muda khususnya di perusahaan-perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) agar dapat bermedia sosial secara bijak.

"Saya titip gunakan media sosial itu untuk perubahan-perubahan yang baik, mengubah pola pikir, mengubah mindset, mengubah paradigma, sehingga betul-betul manfaat keterbukaan, manfaat digital ekonomi itu betul-betul memberi manfaat kepada bangsa kita, negara kita," kata Presiden Jokowi saat bertemu dengan generasi milenial BUMN di kawasan The Telkom Hub, Jakarta pada Kamis (1/11) malam.

Kepala Negara menyampaikan agar generasi muda tidak menyebarkan ujaran kebencian, fitnah, berita palsu dan hoax melalui media sosial.

Menurut Jokowi, masyarakat yang menggunakan media sosial harus diikuti dengan sikap bertanggung jawab.

"Ini penting, karena memang teknologi yang datang ini betul-betul seperti ini harus diikuti dengan standar moralitas yang lebih tinggi dari teknologi itu sendiri," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden telah meresmikan kawasan The Telkom Hub yang bertujuan sebagai sarana pembinaan budaya digital masyarakat Indonesia serta pengembangan ekonomi dan dukungan wirausaha digital.

Selain itu, presiden juga mengingatkan agar BUMN harus responsif dan cepat mengambil peluang dengan berinovasi mengembangkan usahanya.

Start-up

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan pemerintah terus mendorong Indonesia agar pengembangan perusahaan rintisan atau start-up dan ekonomi digital subur dilaksanakan di Tanah Air.

"Contoh nyatanya adalah bahwa kita sudah punya road map e-Commerce Indonesia yang semuanya sudah dimulai untuk dijalankan," ujar calon presiden nomor urut 01 tersebut.

Jokowi menjelaskan pemerintah berupaya mendorong tumbuh unicorn-unicorn baru atau start-up yang berhasil. Unicorn adalah istilah untuk start-up dengan valuasi minimum US$1 miliar setara Rp15 triliun.

Presiden berharap agar pemuda Indonesia dapat menjadi pembangun aplikasi digital yang bermanfaat bagi perekonomian masyarakat.

Jokowi menjelaskan potensi dunia digital Indonesia masih sangat besar dengan pengguna internet di Tanah Air sekitar 132 juta pengguna.

Selain itu, 130 juta orang pengguna media sosial dan bonus demografi yang kebanyakan pemuda milenial, juga menjadi peluang untuk pengembangan usaha digital ke depan.

"Kami juga harus sadar bahwa ketersediaan talent digital kita masih terbatas. Kebanyakan dari kita masih sebatas konsumsi teknologi digital, belum produksi," ujarnya.

Jokowi berharap agar jumlah masyarakat dapat mengembangkan start-up hingga September 2018 berjumlah 2.739 start-up.

Kemunculan teknologi digital pun terjadi begitu cepat dan berpotensi mengubah tatanan lanskap ekonomi, sosial budaya hingga lanskap politik.

Presiden mengingatkan agar BUMN juga menggunakan peluang itu dengan cermat dan tepat, sehingga tidak tertinggal dari negara lain. (Ant).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Harga sawi hijau turun dari 8.000 menjadi 7.000 rupiah per kilogram, buncis dari 16.000 menjadi 12.000. Harga buah alpukat naik dari 20.000 jadi 25.000 rupiah per kilogram dan ayam potong dari 30.000 jadi 35.000. Ini saya dengar langsung dari para pedagang sayur, penjual tempe, dan pemasok ayam yang temui di Pasar Bogor, pasar tradisional di Jalan Roda, Kota Bogor. Saya datang ke sana tengah malam tadi, di luar agenda kerja agar mendapatkan gambaran harga-harga komoditas yang sebenarnya. Dan harga naik atau turun, itu biasa dalam perdagangan. Kalau pasokan sedikit, harganya naik sedikit. Dan sebaliknya. Harga antara petani atau peternak dengan konsumen haruslah seimbang. Kalau harga ayam atau sayuran terlalu rendah, peternak dan petani teriak rugi. Kalau terlalu mahal, yang teriak ibu-ibu pembeli. Harga komoditas di pasar yang saya temui ini sejalan dengan kondisi makro ekonomi kita, sesuai dengan besaran inflasi yang di bawah 3,5 persen. Inflasi stabil, harga di pasar juga stabil.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan