sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tantangan meliput plasma sawit yang diabaikan industri di Indonesia

Menurut Tom sawit merupakan industri yang sangat kompleks. Banyak dinamika yang berbeda terjadi.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Minggu, 14 Agst 2022 11:53 WIB
Tantangan meliput plasma sawit yang diabaikan industri di Indonesia

Penduduk desa Indonesia berpotensi kehilangan ratusan juta dolar karena dirampas oleh perusahaan kelapa sawit. Tom Walker dan tim jurnalis di Gecko Project melaporkan investigasi cukup rumit dan menguak skema sistemik perkebunan plasma di Indonesia. Serial artikel tersebut dipublikasikan BBC dan Mongabay.

Masalah itu diurai dalam sesi Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Indonesia 2022, Kamis (4/8). Pengurainya adalah Tom Walker, peneliti dan editor yang berbasis di Brighton, Inggris. Selama ini dia meneliti sistem yang kompleks dan buram, dan bagaimana itu memengaruhi masyarakat dan lingkungan. Tom sangat tertarik dengan penggunaan AI oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masyarakat yang rentan, dan hak atas tanah, korupsi, dan deforestasi di Asia Tenggara.

"Tantangannya, menurut saya, ada garis waktu yang berbeda, ruang redaksi yang berbeda juga bekerja, dan kecepatan kerja yang berbeda. Jadi Gecko Project bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama, penelitian yang tidak biasa bagi kami menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk proyek tertentu. Sedangkan BBC melakukannya untuk beberapa hal," serunya.

Menurut Tom, di sisi lain ada banyak proyek yang bersaing. Jadi, itu pasti sebuah tantangan, juga tantangan untuk memahami siapa yang bisa berkontribusi, siapa yang bisa menyumbangkan keterampilan mana yang paling berguna untuk penyelidikan.

"Jaringan reporter Mongabay melakukan pekerjaan yang fantastis di 11 provinsi. Akan sangat sulit bagi kami kalau meliputnya sendiri. Dan BBC melakukan pelaporan brilian ini khususnya dalam dua kasus yang kami lihat secara detail. Serta semua data dan jurnalisme dan visualisasi," ujar Tom.

Ia pikir, tantangan yang berhasil mereka atasi dalam mencoba mencari tahu siapa yang punya waktu dan siapa yang memiliki keterampilan untuk menunaikan tugas-tugas tertentu.

Sejak April 2020 hingga sekarang, Tom Walker menjadi peneliti di Ada Lovelace Institute, sebuah lembaga penelitian independen dengan misi untuk memastikan data dan AI bekerja untuk kemashlahatan masyarakat.

Karena ruang redaksi yang berbeda, akhirnya mereka memiliki kekuatan tersendiri. Gecko Project benar-benar luar biasa dalam data dan analisis mereka. Mongabay sangat memahami masalah ini. Dan BBC melihat apa yang terbaik yang mereka lakukan kala menyajikan semua data menjadi sesuatu yang lebih terkait seperti melihat cerita banyak orang.

"Kami memiliki kekuatan yang berbeda dan dengan kolaborasi ini, kami dapat membawa yang terbaik di setiap ruang redaksi bersama-sama. Yang gila adalah waktunya, tentu saja, seperti yang Tom katakan, seperti semua jadwal kami saling bertumpuk," kata Ajeng, anggota tim Gecko Project.

Tom telah mengerjakan data itu sebelum menawarkan kepada Ajeng dan kawan kawan. Waktunya terbilang dua tahun, tapi untuk Gecko Project dan Mongabay lebih dari itu. Mungkin malah hampir tiga tahun.

"Jadi, ini gila, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Tapi, pada akhirnya itu berhasil dengan cukup baik karena ketika kami memiliki hasil keluaran. Ada harga besar untuk minyak sawit dan semua mafia yang muncul. Kami tidak benar-benar berpikir bahwa itu akan keluar pada saat yang tepat, tetapi kemudian itu jatuh dengan sangat tepat, menuntaskan semua potongan teka-teki," kata Ajeng.

Menurut Tom sawit merupakan industri yang sangat kompleks. Banyak dinamika yang berbeda terjadi.

Seringkali ketika mereka berbicara dengan orang-orang, yang kemudian akan berkata: kami sudah mendengar masalah ini. Dan orang-orang kemudian akan berkata, mereka menyiratkan bahwa karena rumit maka sulit untuk mengatakan apa pun tentang masalah tersebut.

"Anda harus memahami setiap masalah, setiap masalah individu di setiap komunitas dengan sendirinya. Dan melihat gambaran besarnya terlalu sulit. Jadi, menurut saya, hal utama yang terus saya fokuskan adalah berpikir, ada masalah individu di komunitas ini," sambung Tom.

"Kasus di Sumatera yang kami laporkan misalnya, ada. Memang, ada banyak hal berbeda yang terjadi dan hal-hal yang diduga dijanjikan kepada mereka, tetapi ada juga benang merah yang memengaruhi banyak komunitas lain yang kami teliti dan penting untuk menarik hubungan di antara mereka dan melihat apa Anda dapat mengatakan tentang masalah secara lebih umum. Sehingga Anda berpikir tentang apa dampaknya bagi masyarakat," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid