DPR mendesak agar perusahaan nonesensial segera menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) demi keselamatan semuanya. Sebab telah diketahui bahwa untuk saat ini kasus positif Covid-19 semakin meningkat.
Per Minggu, 30 Januari 2022, kasus aktif Covid-19 mencapai 61.718 setelah ada penambahan kasus sebanyak 9.163.
Anggota Komisi IX DPR Elva Hartati meminta, kenaikan kasus tersebut menjadi perhatian semua kalangan, termasuk dunia usaha.
"Presiden Joko Widodo telah mengimbau dengan sangat jelas bahwa bagi pekerja yang bisa menerapkan WFH segera melaksanakan, mengingat kasus positif Covid-19 meningkat dengan terus meningkatnya transmisi lokal varian Omicron," kata Elva kepada wartawan, Minggu (30/1).
Elva menyampaikan, kebijakan pemerintah sudah jelas bahwa hanya sektor esensial yang masih bisa beroperasi normal dengan protokol kesehatan ketat. "Komisi IX mendukung seluruh program safety net untuk siap dilaksanakan membantu masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Ia mengatakan, Komisi IX DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Satgas Covid-19 dua pekan lalu, untuk memitigasi gelombang ketiga Covid-19.
Komisi DPR IX mengusulkan agar pemerintah menggunakan data bed occupancy rate (BOR) atau tingkat hunian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit atau unit perawatan intensif sebagai patokan untuk memutuskan pelaksanaan PPKM.
"Kami masih yakin hanya dengan pengendalian pandemi dari sisi kesehatan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara maksimal," katanya.
Menurut Elva, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah dan cara mitigasi untuk mengendalikan pandemi di bidang kesehatan, yang juga mempertimbangkan keberlanjutan bisnis. Menjaga 11 sektor bisnis esensial tetap berjalan adalah salah satu langkah solusi untuk menjaga perekonomian tetap penuh sekaligus memastikan pandemi tetap terkendali.
"Kami meminta dunia usaha sedikit bersabar sembari mendukung penuh upaya pemerintah dan parlemen mengendalikan pandemi sehingga perekonomian dapat pulih kembali," pungkasnya.
Sedangkan anggota Komisi IX DPR Saniatul Lativa mengingatkan, peningkatan kasus Covid-19 sekarang lebih banyak dari transmisi lokal.
"Jika perusahaan tetap mempekerjakan karyawannya, maka harus dipastikan bahwa karyawannya aman dari Omicron dan aman dari transmisi lokal penularan Omicron," ungkap Saniatul.
Namun, ia juga mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia paling terkendali dibandingkan lima negara lainnya di Asia, India, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Berdasarkan data ourwordindata.org, kasus baru terkonfirmasi Covid-19 per 1 juta penduduk menunjukkan grafik penambahan kasus di Indonesia sebagian besar telah landai.
Ia melanjutkan, per 26 Januari 2022, angka terkonfirmasi positif di Indonesia adalah 13,27 per 1 juta penduduk. Menurutnya, jauh lebih sedikit dibandingkan Singapura dengan konfirmasi positif 825,80 per 1 juta orang, Filipina 233,71 per juta, India 220,71 per juta, Malaysia 121,19 per 1 juta jiwa, dan Thailand. sebesar 110,20 per juta penduduk.
"Namun pemerintah dalam hal ini Kemenkes RI harus tetap menyediakan fasilitas di rumah sakit terutama tempat tidur perawatan agar disediakan secara maksimal," ungkapnya.