Buruh akan kepung Istana Negara-Kemenaker 28-30 November

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama 60 federasi serikat buruh di tingkat nasional, dan enam konfederasi akan melakukan unjuk rasa nasional pada 28 sampai 30 November 2021.

"28, 29, 30 November ini akan dilakukan unjuk rasa besar-besaran puluhan ribu, saya tidak tahu apakah bisa 100.000 saya tidak bisa prediksi," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/11).

Puluhan ribu buruh akan berunjuk rasa di Istana Negara, Gedung DPR RI, dan Kantor Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).

"Kenapa 3 hari?, bergilir. Tanggal 28 November 2021 mungkin dari unsur GEBRAK (gerakan buruh bersama rakyat) di Istana (Negara), 29 mungkin KSPI di kantor menteri ketenagakerjaan, jadi kami gilir," ucapnya.

KSPI bersama 60 federasi serikat buruh di tingkat nasional, dan enam konfederasi juga akan melakukan mogok nasional mulai 6 sampai 8 Desember 2021. Mogok nasional direncanakan akan diikuti 2 juta buruh di lebih dari 30 provinsi dan ratusan kabupaten/kota. Ratusan ribu pabrik diklaim akan berhenti produksi. 

"Kalau setengah hari sudah ada respon pemeritah, ya kami berhenti, mogok bukan tujuan, tetapi alat," tutur Iqbal.

Menurutnya, mogok nasional konsitusional merujuk UU 9/1998, UU 21/2000, dan UU 13/2003. Unjuk rasa nasional akan mengikuti arahan Satgas Covid-19 dan aparat keamanan. 

Unjuk rasa nasional diklaim akan terukur, terarah, dan tidak boleh merusak apapun. "Tetapi, jangan halagi kami stop produksi," ujar Iqbal.

Mogok nasional ini merupakan puncak dari rangkaian aksi unjuk rasa buruh. Pertama, serikat buruh di tingkat daerah akan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor gubernur, bupati/walikota, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Aksi unjuk rasa digelar mulai besok. Kedua, aksi unjuk rasa yang digelar 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional dan enam konfederasi ke Istana, kantor Kementerian Ketenagakerjaan, DPR. Ini diklaim akan diikuti puluhan ribu buruh.

Ketiga, serikat buruh di tingkat daerah akan menggelar mogok di tingkat daerah. Mereka akan menghentikan proses produksi di daerahnya masing-masing secara bergelombang.

Mogok nasional direncanakan akan diikuti 2 juta buruh di lebih dari 30 provinsi dan ratusan kabupaten/kota. Ratusan ribu pabrik diklaim akan berhenti produksi.