sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cerita WNI di Jerman soal penanganan pandemi Covid-19

Ada harapan besar vaksinasi bisa mengubah dunia menjadi normal seperti sedia kala.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 31 Agst 2021 09:37 WIB
Cerita WNI di Jerman soal penanganan pandemi Covid-19

Covid-19 yang melanda dunia belum berakhir. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 216 juta orang dan menyebabkan 4 juta kematian secara global setelah diumumkan sebagai pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Ada harapan besar vaksinasi bisa mengubah dunia menjadi normal seperti sedia kala serta melonggarkan segala pembatasan yang telah membentuk kehidupan kita selama 16 bulan belakangan.

Seperti yang dirasakan Bintang Dinanti Yanda, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang kini berdomisili di Jerman. Ia mengaku telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua.

"Alhamdulillah aku sudah divaksin, pakai Moderna. Dosis pertama sekitar Juni dan dosis kedua pada awal Agustus ini," ujarnya saat dihubungi Alinea.id, Senin (30/8).

Meski bukan warga lokal, Bintang menilai pemerintah Jerman berlaku adil dalam penanganan Covid-19 di negaranya. Semua warga domestik maupun pendatang memiliki hak yang sama terkait pelayanan vaksinasi. 

"Selama orang asing yang tinggal di Jerman memiliki kartu identitas, yang pemerintah lakukan sama rata sih," katanya.

Di sisi lain, lanjut Bintang, sikap disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan membuat Jerman lebih baik dari pandemi di tahun sebelumya.

Selain itu, Bintang menilai pemerintah Jerman sangat tegas dengan aturan dan sanksi yang telah dibuat. Tak pandang bulu, siapapun yang melanggar aturan maka akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.

Sponsored

"Selain disiplin protokol kesehatan, pemerintahan yang tegas, di sini rumah sakit juga sigap. Kalau di sini, kami punya dokter pribadi atau dokter langganan. Kalau merasa kurang fit, periksa ke dokter dulu baru rujuk ke rumah sakit kalau memang dibutuhkan penanganan lebih," jelasnya.

Bintang pun mengapresiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin yang telah membantu WNI di Jerman mendapatkan informasi mengenai Coronavirus ini.

"Yang mereka lakukan sudah bagus sih menurutku," imbuhnya.

Nun jauh di Bremen, Bintang merasakan kondisi berbeda dari tahun sebelumnya. selama tujuh bulan, sejak November 2020 hingga Juni 2021, Jerman menerapkan lockdown demi mencapai 0 kasus penyakit mematikan tersebut.

Saat ini, pemerintah setempat sudah melonggarkan protokol kesehatannya karena Jerman dalam beberapa hari terakhir tak mendapat laporan kasus baru Covid-19.

"Sekarang sekolah tidak online lagi dan boleh buka masker. Tetapi harus tetap jaga jarak. Kalau di kendaraan umum atau supermarket tetap harus pakai masker," ucapnya.

Dengan konsisi tersebut, Bintang mengatakan dirinya dan beberapa temannya dapat merayakan HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021 lalu.

"Meskipun tidak seramai dua tahun sebelumnya, tapi tahun ini senang bisa merayakan HUT RI bersama beberapa teman. Tetap dibatasi jumlahnya, dan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Bintang berharap, di usia ke-76 tahun ini, Indonesia lebih baik lagi. Masyarakat lebih peka dan disiplin dengan protokol kesehatan sehingga pandemi Covid-19 bisa tertangani dengan baik. Selain itu pemerintah Indonesia juga diharapkan lebih tegas lagi dalam membuat dan menjalankan aturan.

Rindu makan bubur ayam

Sudah hampir tiga tahun di negeri orang, Bintang rupanya rindu makanan Indonesia, salah satunya bubur ayam. Makanan ini merupakan menu sarapan saat ia di Indonesia. 

"Jadi di sini sering masak masakan Indonesia juga. Tapi ada yang enggak bisa aku bikin, seperti bubur ayam," ucapnya.

Selain itu, Bintang juga rindu dengan teman-temannya di Indonesia. Meskipun bisa berkomunikasi via daring, ia merasa ada yang kurang karena tidak bertemu secara langsung. "Kurang puas saja, sudah gitu perbedaan waktu antar Indonesia dan Jerman membuat semuanya terbatas dan sulit mendapat waktu yang tepat," ucapnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid