sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

FPI rencanakan unjuk rasa di Kedubes China

Aksi itu, merupakan respons dari tindakan keji yang dianggap dilakukan Pemerintah China kepada umat Islam di Uighur

Adi Suprayitno Akbar Ridwan
Adi Suprayitno | Akbar Ridwan Jumat, 20 Des 2019 17:24 WIB
FPI rencanakan unjuk rasa di Kedubes China

Front Pembela Islam (FPI) akan menggedor Kedutaan Besar (Kedubes) China untuk Indonesia dalam aksi nasional pada, Jumat (27/12). 

Aksi itu, merupakan respons dari tindakan keji yang dianggap dilakukan Pemerintah China kepada umat Islam di Uighur yang dianggap sudah mengkhawatirkan dan tidak bisa ditolerir lagi.

"Berdalih melawan radikalisme, hak asasi manusia (HAM) saudara muslim kita di Uighur dicabik. Hak beribadah, hak ekonomi, hak sosial, hak politik sampai hak budaya dicabut," kata Shabri dalam jumpa pers di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (20/12).

Dari informasi yang diterimanya, umat Islam Uighur disebut dilarang memiliki dan membaca Alquran. Selain itu, mereka dipaksa mengikuti kamp reedukasi yang sesungguhnya merupakan penahanan semena-mana tanpa proses hukum. Keberadaan kamp reedukasi itu, merupakan laporan lembaga swadaya masyarakat HAM internasional.

Sponsored

Pada aksi yang digelar pekan depan, setidaknya ada dua tuntutan yang dibawa FPI. Pertama, meminta pemerintah Indonesia untuk proaktif dalam membantu dan mengurusi masalah pelanggaran HAM berat yang terjadi di Uighur, China. Kedua, meminta kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) turun tangan untuk menghentikan segala macam bentuk arogan yang terjadi di Uighur Xinjiang, China.

"Dengan adanya pelanggaran HAM seperti itu, sudah seharusnya PBB turun langsung," sambung dia.

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Australia Cheng Jingye pada Rabu (18/12) mengatakan, laporan yang menyebutkan bahwa satu juta warga Uighur ditahan di Provinsi Xinjiang merupakan berita palsu.

Berita Lainnya
×
tekid