sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa Banjarnegara: 2 orang tewas & ratusan rumah ambruk

Gempa bumi tektonik 4,4 skala richter di Banjarnegara, Jawa Tengah, menyebabkan 2 orang tewas dan ratusan rumah rusak parah.

Sukirno
Sukirno Rabu, 18 Apr 2018 20:05 WIB
Gempa Banjarnegara: 2 orang tewas & ratusan rumah ambruk

Gempa bumi tektonik 4,4 skala richter di Banjarnegara, Jawa Tengah, menyebabkan 2 orang tewas dan ratusan rumah rusak parah.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan dua orang warga meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 4,4 SR, yang mengguncang Kabupaten Banjarnegara, Jateng, pada Rabu (18/4).

"Jumlah korban meninggal awalnya satu orang, namun saya mendapat informasi ada satu korban lainnya, jadi jumlahnya ada dua orang," kata Budhi di Banjarnegara, seperti dilansir Antara, Rabu (18/4).

Satu korban meninggal dunia, kata Bupati, merupakan warga dusun Kasinoman, bernama Asep usia 13 tahun. Sementara korban meninggal dunia lainnya, tambah dia, bernama Kasri.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, Ibu Kasri telah berusia lanjut," katanya.

Bupati menyatakan pihaknya turut prihatin dan berbelasungkawa atas dua orang korban meninggal dunia. Sejumlah orang juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan ketika terjadi gempa.

"Korban luka-luka telah ditangani oleh Puskesmas Kalibening dan yang mengalami luka berat telah dirujuk ke rumah sakit lain," katanya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat Banjarnegara untuk tetap tenang dan tetap meningkatkan kewaspadaan.

Sponsored

Sementara itu, berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, dampak gempa terparah di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Bangunan rumah, sekolah, dan masjid dilaporkan mengalami kerusakan.

500 warga mengungsi

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, pascagempa berkekuatan 4,4 SR yang mengguncang wilayah setempat.

"Masa tanggap darurat kami tetapkan selama tujuh hari," kata Budhi Sarwono.

Kendati demikian, tambah Bupati, apabila dibutuhkan maka masa tanggap darurat akan diperpanjang menjadi 14 hari.

"Selanjutnya akan kita evaluasi kondisi di lapangan, apabila memang kondisinya belum memungkinkan maka akan kita perpanjang menjadi 14 hari," katanya.

Bupati berharap, selama masa tanggap darurat, dapur umum dan kondisi pengungsian akan berjalan dengan baik.

Berdasarkan informasi yang diterima, kata Bupati, ada sekitar 400 hingga 500 orang pengungsi. Namun hingga saat ini pendataan masih dilakukan.

Bupati menambahkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara telah mendirikan posko di lokasi terdampak di Kecamatan Kalibening.

Bupati menambahkan, tim dari berbagai unsur terus melakukan upaya tanggap darurat di lokasi terdampak.

"Mulai dari BPBD, dinas sosial, PMI, TNI, kepolisian, dan unsur terkait lainnya sudah siap semua di lokasi, dan saling berkoordinasi dan bersinergi dengan baik," katanya.

Puskesmas Kalibening, Kata Bupati, juga telah disiagakan selama 24 jam hingga tujuh hari ke depan untuk memberikan penanganan darurat sekaligus pelayanan kesehatan kepada para pengungsi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa dengan magnitude 4,4 SR yang mengguncang Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah merupakan gempa dangkal tapi merusak.

"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik (Oblique Thrust Fault)," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta.

Gempa bumi tektonik terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB dengan kekuatan 4,4 pada 7,21 Lintang Selatan dan 109,65 Bujur Timur dengan kedalaman empat kilometer.

Gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di darat. Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam belum tercatat gempa bumi susulan.

Berdasarkan model peta tingkat guncangan (Shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar terjadi di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI).

Sedangkan, menurut laporan masyarakat yang diterima BMKG menunjukkan guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara dan sekitarnya.

Berita Lainnya
×
tekid