sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gus Yahya: PBNU tetap akan berada di belakang kepolisian

"Semua memang ada masalahnya. Tapi, kita tetap harus berada di belakang Polri." 

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 09 Sep 2022 17:53 WIB
Gus Yahya: PBNU tetap akan berada di belakang kepolisian

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan tetap mendukung kepolisian. Dalihnya, negara terancam hancur apabila tidak ada yang menyokong "Korps Bhayangkara".

"PBNU tetap akan berada di belakang kepolisian," kata Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dalam keterangannya, Jumat (9/9). "Kalau Polri kita tinggal, maka negara ini akan hancur."

Sebagai ormas Islam yang turut mendirikan Indonesia, menurutnya, NU juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan NKRI.

Gus Yahya, sapaannya, melanjutkan, setiap institusi memiliki masalah. Oleh sebab itu, baginya, tidak menjadi alasan untuk meninggal Polri yang tengah dilanda berbagai persoalan internal belakangan ini.

Sponsored

"Semua memang ada masalahnya. Tapi, kita tetap harus berada di belakang Polri," imbuh dia.

Mencuatnya kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J oleh bekas Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo, menjadi salah satu faktor yang memperburuk citra kepolisian. Apalagi, banyak pejabat Polri yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ini terkonfirmasi dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Agustus lalu. Kesimpulannya, kepercayaan publik terhadap Polri menurun pascakasus pembunuhan Brigadir J menjadi 54,4% dari 66,7% pada Mei lalu.

Berita Lainnya
×
tekid