sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jalur rel dwiganda Jatinegara-Cakung beroperasi Jumat ini

Jalur DDT yang baru, akan difungsikan untuk melayani pengoperasian Kereta Api (KA) jarak jauh dan KA lokal

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 08 Apr 2019 20:22 WIB
Jalur rel dwiganda Jatinegara-Cakung beroperasi Jumat ini

Jalur rel dwiganda atau Double-double Track (DDT) lintas Jatinegara sampai Cakung akan beroperasi pada Jumat (12/4) atau tepatnya Kamis dini hari pukul 00.30 WIB. 

Kepala Balai Teknik Jakarta Banten Direktorat Jenderal Perkertaapian Kemenhub Jumardi mengatakan, jika DDT jalur Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 km ini beroperasi, maka jalur double track atau jalur yang ada saat ini, untuk melayani operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. 

Sedangkan untuk jalur DDT yang baru, akan difungsikan untuk melayani pengoperasian Kereta Api (KA) jarak jauh dan KA lokal. Sehingga bisa mengurangi keterlambatan waktu untuk KA jarak jauh dan KA Commuter. 

"Memang pada awal operasi hari pertama, mengakibatkan keterlambatan layanan KA Commuter dua sampai enam menit, akibat penyesuaian operasi. Terutama KA Commuter dari arah Bekasi atau Cikarang," ujar Jumardi saat jumpa pers dengan awak media di Jakarta, Senin (8/4). 

Untuk itu, Kementerian Perhubungan bersama operator yaitu, PT KAI (Persero) dan PT KCI mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa, untuk dapat menyesuaikan waktu perjalanan bagi yang akan menggunakan kereta api.  

Jalur DDT dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Cikarang sepanjang 35 km ini, ditargetkan bisa beroperasi penuh pada 2021. Lebih lama dari target sebelumnya, yakni pada 2020. 

Kendati begitu, apabila jalur DDT sepanjang 35 km sudah resmi beroperasi, maka masyarakat bisa menghemat waktu perjalanan 10 menit-20 menit untuk semua jenis kereta. Bahkan kemungkinan, juga bisa menambah rute perjalanan. 

Seperti diketahui, jalur DDT berfungsi memisahkan jalur kereta api jarak jauh, KRL, dan kereta bandara, sehingga perjalanan menjadi semakin singkat dan tepat waktu. Dengan diselesaikannya jalur DDT nantinya kapasitas Kereta Commuter Line juga akan meningkat.

Sponsored

Dua pintu perlintasan sebidang ditutup

Pengoperasian DDT untuk jalur Jatinegara-Cakung ini, mengakibatkan penutupan dua pintu lintasan sebidang. Perlintasan tersebut, yaitu JPL 52 di Pisangan Lama (Pasar Enjo dan JPL 66 di Jl Stasiun Cakung, Jakarta Timur). 

"Untuk itu dimohon kepada masyarakat, khususnya pengguna kendaraan berbasis jalan raya agar dapat menggunakan beberapa jalan alternatif, seperti flyover Cipinang yang telah dibangun Pemerintah," ujar Jumardi. 

Penutupan pintu perlintasan sebidang tersebut masih dalam tahap sosialisasi. Pasalnya Dinas Perhubungan Jakarta Timur meminta waktu satu minggu untuk melakukan sosialisasi dan simulasi lalu lintas kepada masyarakat. 

Penutupan pintu perlintasan sebidang itu, diyakini tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya. Pasalnya Dinas Perhubungan Jakarta Timur sudah melakukan simulasi penutupan JPL 66 di Cakung selama tiga hari. Hasil simulasi itu tidak ada kemacetan yang berarti. 

"Kalau JPL 52, sebetulnya mestinya tidak ada kemacetan karena dia kalau lewat flyover kan sebetulnya aman," ujarnya. 

Dengan demikian kata dia, penutupan dua pintu perlintasan sebidang tersebut akan resmi ditutup pada Jumat (19/4) atau kemungkinan pada Sabtu (20/4). 

Penutupan lintas sebidang tersebut merupakan hasil pembahasan pada rapat koordinasi antara Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur, Pemerintah Kota Bekasi, Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian Metro Kota Jakarta Timur, Kepolisian Metro Kota Bekasi, dan DAOP I PT KAI (Persero).

8 kereta jarak jauh yang mengalami keterlambatan

Adapun menurut Deputy Executive Vice President 1 Daop 1 Jakarta, Sofyan Hasan, ada delapan kereta jarak jauh yang akan mengalami keterlambatan saat pengoperasian DDT Jatinegara-Cakung, Jumat (12/4) pukul 00.30 WIB. 

Kedelapan kereta jarak jauh yang akan mengalami keterlambatan, yaitu KA Senja Utama Solo, KA Senja Utama Yogja, KA Kutojaya, dan KA Jayabaya. 

Selain itu juga ada KA Argo Parahyangan, KA Gaya Baru Malam Selatan, KA Sawunggalih, serta KA Gumarang. 

"Itu kereta malam yang berangkat dari Timur menuju Jakarta. Kalau dari Jakarta tidak ada masalah, karena yang dari Gambir itu paling malam pukul 23.20," ujar Sofyan pada kesempatan yang sama. 

Sebagai operator hanya menunggu instruksi bagaimana evaluasi setelah pengoperasian DDT jalur Jatinegara-Cakung ini beroperasi. 

"Pasti akan dievaluasi untuk waktu tempuh, keselamatan, juga waktu jalan. Kami operator hanya menunggu seperti apa maunya DJKA (Direktorat Jenderal Kereta Api) dan pemerintah seperti apa," ujarnya. 
 

Berita Lainnya
×
tekid