Kapolri: Nilai indeks kinerja Polri turun, tetapi..

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku, nilai indeks kinerja Polri turun dengan nilai persentasi mencapai 4,93%. Sigit mengatakan, institusimya memiliki nilai indeks kinerja hingga 101,74% pada 2021. Namun, nilai serupa pada 2022 hanya 97,35%.

"Meskipun turun, namun nilai indeks kinerja Polri di 2022 sudah melebihi target sebesar 75%. Sedangkan penilaian saat ini masih berjalan," kata Sigit dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (12/4)..

Sigit menyebut, terdapat delapan indikator yang melebihi pencapaian 100%. Yakni penegakkan hukum dengan realisasi 76,37 poin dengan target 64.

Sementara pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat dengan realisasi 3,79 poin dari target 3,2. Aspek pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat realisasi 75,34 poin dari target 64.

Indikator selanjutnya, yakni penyelesaian hukum terealisasi 68,2%. Ini masih jauh dari target sebesar 78%.

Pada aspek kepuasan layanan kepolisian terealisasi 85,56% dan penanganan pengaduan masyarakat dengan realisasi 85%. Target bagi kedua aspek ini sebesar 78%.

Sementara, profesionalisme SDM Polri realisasi 81,60 poin dari target 76,75 poin dan nilai kinerja anggaran dengan realisasi 96,93% dari target 93,75%.

Kemudian, tiga indikator memiliki capaian 100% adalah litbang inovatif dengan realisasi dua poin dan target dua poin, opini BPK atas laporan keuangan yang memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian, dan level kapabilitas APIP dengan realisasi tiga poin dengan target tiga poin.

Sementara yang melebihi capaian 60% yakni nilai AKIP dengan realisasi 76,44 poin dengan target 78 poin. Pada indeks kompetensi diklat SDM Polri dengan realisasi 54,59 poin dengan target 56 poin.

Dalam nilai reformasi birokrasi dengan realisasi 77,28 poin dengan target 80 poin, persepsi kemudahan akses data dengan realisasi 3,32 poin dengan target empat poin.

"Dan persentasi pemenuhan alkom dengan realisasi 60% dengan target 94%," ujar Sigit.