sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KNKT bakal telusuri penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagar Alam

Penyelidikan oleh KNKT akan dilakukan pada Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 25 Des 2019 18:45 WIB
KNKT bakal telusuri penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagar Alam

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan yang menimpa Bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan pada Senin malam (23/12) pukul 23.15 WIB.

Menurut dia, penyelidikan oleh KNKT dilakukan untuk memastikan agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali. Tak hanya itu, penyelidikan juga untuk memastikan keselamatan penumpang terfasilitasi dengan baik.

"Kami sudah melakukan upaya intensif dengan menugaskan beberapa pihak dari Dirjen Darat terutama dari KNKT. Kita akan mencari penyebab kecelakaan tersebut karena apa," kata Budi Karya saat menghadiri open house di rumah dinas Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan di Jakarta, Rabu (25/12). 

Budi mengatakan penyelidikan oleh KNKT akan dilakukan pada Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya. Adapun fokus pemeriksaan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah melakukan inspeksi penyelamatan (ramp check) atau belum. 

Jika pada saat pemeriksaan ternyata didapati belum melakukan uji teknis, kata Budi, maka bisa saja perusahaan bus tersebut dikenakan sanksi tegas. Namun demikian, belum diketahui sanksi yang akan diberikan pihaknya itu. 

"Kalau umpanya mobil itu tidak di-ramp check tentu ada law enforcement yang tegas itu. Mereka (harus) sesuai aturan," ucap Budi.

Sebelumnya, Bus Sriwijaya jenis Mitsubishi Fuso berplat nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang masuk ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin (23/12) pukul 23.15 WIB.

Bus terjun bebas dari ketinggian 80 meter karena tak mampu menanjak sehingga mundur ke belakang, lalu menabrak beton pembatas tikungan. Jalur Liku Lematang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.

Sponsored

Berdasarkan data terbaru, jumlah korban antara yang meninggal dan selamat hingga Selasa (24/12) sore berjumlah 44 orang. Rinciannya, sebanyak 31 korban meninggal dunia. Sedangkan untuk korban selamat berjumlah 13 orang.

Berita Lainnya
×
tekid