sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas kecelakaan Bus Sriwijaya bertambah jadi 31 orang

Izin operasi bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Pagar Alam sudah 20 tahun.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Rabu, 25 Des 2019 13:55 WIB
Korban tewas kecelakaan Bus Sriwijaya bertambah jadi 31 orang

Korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Liku Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, bertambah tiga orang pada hari kedua evakuasi. Dengan demikian, total korban jiwa sampai saat ini menjadi 31 orang.

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, mengatakan ketiga korban tersebut baru ditemukan pada Rabu (25/12) sekitar pukul 10.35 WIB. Ketiga korban dievakuasi dari dalam sungai. Saat ini, jasad ketiganya telah dibawa ke RSUD Basemah Pagar Alam.

“Namun ketiganya belum bisa teridentifikasi jenis kelaminnya,” kata Benteng di Pagar Alam, Sumatera Selatan pada Rabu (25/12).

Berdasarkan data Tim DVI Bidokkes Polda Sumatera Selatan, jumlah korban antara yang meninggal dan selamat hingga Selasa (24/12) sore berjumlah 41 orang. Rinciannya, sebanyak 28 korban meninggal dunia. Mereka terdiri atas 16 korban laki-laki dan 12 korban perempuan. Sedangkan untuk korban selamat berjumlah 13 orang.

Dengan tambahan tiga orang yang baru ditemukan, total korban yang telah dievakuasi sebanyak 44 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 korban meninggal dunia sudah dijemput keluarganya. Hanya 6 jenazah yang masih berada di RSUD Basemah Pagar Alam.

Selain itu, masih ada laporan yang diterima Basarnas kantor Palembang dari keluarga korban yang merasa kehilangan keluarganya sebanyak satu orang. Juga Basarnas kantor Bengkulu sebanyak dua orang. "Tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah," ujarnya.

Evakuasi korban pada hari kedua diwarnai cuaca mendung, namun tim SAR Gabungan tetap mencari keberadaan korban yang dimungkinkan masih ada, baik dengan penyisiran arus Sungai Lematang sejauh lima kilometer maupun dengan penyelaman.

Sementara Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Istiono, mengatakan perlu ada penambahan rambu lalu lintas sebagai peringatan di sekitar Jalan Raya Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, di mana menjadi lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya.

Sponsored

“Trek ini menurut saya terlalu tajam, perlu ada papan pengumuman untuk drill-nya, dan perlu ada penerangan jalan, warning-warning juga perlu dipasang di lokasi,” kata Istiono.

Menurut Istiono, penambahan tanda rambu peringatan di jalan tersebut sebagai langkah awal untuk mengantisipasi sekaligus menghindari terulangnya kecelakaan fatal yang sama. 

Apalagi, kata polisi jenderal bintang dua itu, wilayah lokasi kecelakaan tersebut memiliki karakter jalur yang menanjak, turunan, serta kondisi tikungan tajam. Selain itu, pengemudi juga harus memperhatikan kondisi kendaraannya yang harus prima saat melewati jalan tersebut.

“Pengendara dituntut konsentrasi kuat saat berkendara di sekitar lokasi,” kata Istiono.

Sebelumnya, Istiono meninjau lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya yang masuk ke jurang di Sungai Lematang, Pagar Alam. Setelah meninjau ke lokasi kecelakaan, ia menyempatkan diri menjenguk korban luka yang menjalani perawatan di RSUD Besemah, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Mantan Kapolda Bangka Belitung itu pun mengatakan rasa duka mendalamnya kepada korban luka dan meninggal dunia. Istiono mengatakan, jajaran kepolisian sudah meminta keterangan kepada tiga saksi korban luka ringan dalam persitiwa naas tersebut. 

Kepada polisi, ketiga saksi itu menyebutkan bus Sriwijaya yang ditumpanginya sempat bermasalah sebelum jatuh ke sungai. Saat ini, petugas sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dengan melibatkan Tim Tim Traffic Analyst Accident (TAA) Polda Sumatera Selatan, sehingga akan mendapatkan analisa lengkap untuk mencari penyebab kecelakaan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui surat izin mengemudi (SIM) sang sopir sudah tidak berlaku sejak 2010. Tak hanya itu, izin operasi bus tersebut juga sudah 20 tahun.

Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang masuk ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam (23/12) pukul 23.15 WIB.

Bus terjun bebas dari ketinggian 80 meter karena tak mampu menanjak hingga termundur ke belakang lalu menabrak beton pembatas tikungan, Liku Lematang sendiri dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid