LRT rute Kelapa Gading-Velodrome beroperasi pada Februari 2019

LRT Jakarta koridor 1 fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2019. 

"Targetnya dua bulan lagi sudah siap dipakai oleh masyarakat. Namun belum bisa dipastikan tanggal pastinya kapan. Mengingat ada proses 'trial-run' yang harus lebih dulu diselesaikan," ujar Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lwan Takwin dalam konferensi pers di Kantor PT LRT Jakarta, Jakarta, Rabu (19/12).

LRT Jakarta mengaku belum dapat memastikan kisaran harga yang harus dikeluarkan oleh penumpang. Mengingat kewenangan tersebut ada di tangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Rencananya Gubernur Anies Baswedan minggu ini akan mengumumkan masalah tarif," imbuhnya.

"LRT Jakarta akan dioperasikan setiap hari. Pada weekdays LRT dioperasikan mulai pukul 06.00-22.00 WIB sedangkan pada akhir pekan atau hari libur pukul 07.00-23.00 WIB," sambung Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono.

Sedangkan untuk kapasitas penumpang, LRT Jakarta mampu menampung hingga 1.080 penumpang dari total satu rangakaian (trainset) LRT yang terdiri dari tiga sampai empat 'Light Rail Vehicle' (LRV). Satu LRV bisa mengangkut hingga 270 penumpang. Untuk headway direncanakan antara 5-15 menit baik pada hari biasa maupun hari libur, dengan jumlah perjalanan dalam satu hari antara 245-282 trip.

Titik pemberhentian atau stasiun LRT sengaja dirancang secara layang (elevated) yang terdiri dari 6 stasiun yaitu Pegangsaan Dua (berada di kawasan Depo), Pulomas, Equestrian dan Velodrome. 

Untuk perawatan sarana, Depo telah dibangun di jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara sebagai parkir (stabling) LRT, perbaikan besar, dan juga dilengkapi dengan main control center (MCC) sebagai pusat 'control operasional' LRT Jakarta dan kantor administrasi.

Adapun untuk perkembangan proyek dan kesiapan operasi LRT Jakarta per 18 Desember 2018 secara menyeluruh, menurut Iwan sudah nyaris rampung.

"Sudah mencapai 90%  yang mencakup kesiapan SDM sebesar 73%, kesiapan badan usaha sebesar 74%, pekerjaan konstruksi sudah mencapai 92%, pengadaan sarana sudah mencapai 99%, sedangkan untuk pekerjaan persiapan dan uji coba terbatas sudah 100%," tutupnya.