Mahasiswi UB bunuh diri, anggota Polres Pasuruan diperiksa
NW ditemukan tewas bunuh diri di dekat makam ayahnya, di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/12).
Polisi melakukan investigasi terkait dugaan keterlibatan anggota Polres Pasuruan berinisial RB atas kematian mahasiswi Universitas Brawijaya berinisial NW.
Jasad NW ditemukan tewas bunuh diri di dekat makam ayahnya, di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/12). Diduga, menenggak racun. Ini karena di dekat lokasi ditemukan cairan seperti teh dengan bau menyengat, yang diduga racun.
RB merupakan polisi berpangkat Bripda. Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar mengatakan telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polres Pasuruan terkait dengan kebenaran oknum polisi tersebut.
"Berkaitan dengan inisial RB, anggota Polres Pasuran itu betul. Tim dari Polda Jatim dan Polres saat ini mendalami dan investigasi terhadap informasi yang berkembang saat ini," kata Apip, Sabtu (4/12).
Namun, Apip belum bisa memastikan status hubungan antara korban dengan oknum anggota polisi itu.
"Kami akan dalami berkaitan informasi yang beredar bahwa keduanya ada hubungan" tuturnya.
Kasus ini viral di media sosial. Semula, NW diduga bunuh diri karena depresi teringat mendiang ayahnya. Namun, beredar kabar jika persoalan asmara dengan oknum anggota polisi berinisial RB menjadi alasan di balik aksi bunuh diri mahasiswi berusia 23 tahun tersebut.
Hashtag #SAVENOVIWIDYASARI bersamaan dengan kata Rest In Pease menjadi tren terpopuler jagat Twitter Indonesia, masing-masing dicuitkan hingga 71.400 dan 41.900 twit.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan RB telah menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut.
"Pagi ini, Propam Polda Jatim membawa RB untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan ada hubungannya dengan bunuh diri korban," ujarnya.