Menkes akan penuhi kebutuhan untuk tindakan medis di Sulbar

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, berkunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa terlayani dengan baik.

RSUD Sulbar dalam kondisi banyak kerusakan. Menurut Budi, ini disebabkan gempa sehingga banyak pasien yang ditempatkan di luar ruangan. "Namun, terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu, juga datang obat-obatan lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya terima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini," kata Budi di Sulbar, menukil situs web kemkes.go.id, Minggu (17/1).

Budi mendengarkan masukan dan permintaan apa saja yang diperlukan untuk para korban gempa. Dia berjanji, akan segera mungkin memenuhi kebutuhan tersebut.

"Saya juga sudah menangkap, mendengarkan kebutuhan mereka apa saja. Mudah-mudahan bisa segera kami penuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju ini dengan sebaik-baiknya," jelas dia.

Secara pribadi, dia mengajak, kepada para dokter di daerah tersebut untuk tetap membantu korban. Sebab, hingga saat ini masih dibutuhkan tenaga dokter terutama ortopedi.

Budi menerangkan, bidang kesehatan merespons terkait penanganan gempa yaitu dengan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju. Para tim ke lokasi pukul 13.00 dengan pesawat Hercules. 

Kemenkes juga mengirimkan 25 ambulans, empat tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan. Adapun, logistik kesehatan yang terkirim ke lokasi bencana hingga saat ini adalah peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, tenda 203 buah, family hygiene kit, penambah daya tahan tubuh (makanan tambahan dan multivitamin). 

Kemudian, kelambu 86 buah, hazmat/coverall 400 buah, masker bedah 11500 buah, face shield 300 buah, kacamata Google 300 buah, handscoon 300 buah, masker N95 300 buah, rompi 30 buah, dan sepatu boot 30 pasang.

Selanjutnya, safety box 50 buah, polybag 2300 lembar, sprayer elektrik dan blower lima buah, surgical gown tiga box, surgical drip enam box, UN padding splin tiga box, gipsona tujuh box, softband dua box, genset satu unit, kantong jenazah anak dua buah, spanduk pos kesehatan empat buah, amlodipine lima mg 1200 tablet, antibiotik 12.000 tablet, CTM 1000 tablet, prednisone lima mg 2000 tablet.

Lalu, cairan infus 70 botol, garam oralit 3600 sachet, hydrokortisone lima gram 120 tube, kassa hydrofil 265 roll, kapas pembalut 100 rol, natrium diklofenak 50 mg 600 tablet, salep antifungi 72 pot, vitamin B1 1000 tablet, paracetamol sirup 100 botol, iodium povidone 5 botol, rivanol 300 ml 5 botol, Hansaplast strip isi 50, 5 box, paket obat trauma 1 paket, dan antasida DOEN tablet.