close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi gempa bumi./Foto AI ChatGPT
icon caption
Ilustrasi gempa bumi./Foto AI ChatGPT
Peristiwa
Kamis, 21 Agustus 2025 16:43

Apa itu sesar busur belakang Jawa Barat pemicu gempa di Bekasi?

Sesar ini melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.
swipe

Rabu (20/8) malam, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diguncang gempa. Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu berkekuatan magnitudo 4,7. Getarannya terasa hingga Jakarta, Purwakarta, Bandung, Tangerang, Cianjur, dan Depok. Menurut BMKG, episenter gempa bumi itu berlokasi di darat pada jarak 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa bumi itu, dikutip dari Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat melaporkan, puluhan rumah rusak di lima kecamatan, yakni Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan, Telukjambe Barat, Ciampel, dan Klari.

BMKG pun mencatat, selain gempa di Bekasi, ada empat gempa lain di Jawa Barat dalam sehari. BMKG menyebut, gempa dangkal di Bekasi dipicu aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Menurut para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universite Grenoble Alpes, dan Universite de Brest dalam jurnal Tectonics (2022) bertajuk “Active Back-Arc Thrust in North West Java, Indonesia”, aktivitas sesar busur belakang Jawa Barat sudah berlangsung sejak zaman Pliosen hingga sekarang. Aktivitas lebih lama tercatat di bagian timur, sementara di barat, terutama di cekungan Jakarta, patahan baru aktif sejak Pleistosen akhir.

“Hasil analisis menunjukkan, interaksi antara patahan, gunung api, dan cekungan sedimen memengaruhi pola perambatan sistem patahan,” tulis para peneliti.

Mereka mengatakan, temuan ini menegaskan sesar busur belakang Jawa Barat menyimpan potensi seismik tinggi. Sesar busur belakang Jawa Barat merupakan sistem sesar naik utama yang berarah barat laut. Keseluruhan, para peneliti secara tentatif menyebut sesar busur belakang Jawa Barat sepanjang kurang lebih 300 kilometer.

“Jatiluhur merupakan lokasi penting di mana WJBT (West Java back-arc thrust) terbagi menjadi struktur-struktur yang lebih kompleks,” tulis para peneliti.

Dikutip dari situs BRIN, peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo—yang termasuk dalam tim peneliti di jurnal Tectonics—telah melakukan riset soal sesar aktif utama di Pulau Jawa, yakni sesar Baribis-Kendeng. Letaknya memanjang dari barat hingga timur, ada di bagian belakang (utara) busur vulkanik Jawa.

Sesar tersebut termasuk sistem sesar yang kompleks dan besar, yang disebut sesar busur belakang Jawa atau Java back-arc thrust. Sejauh ini, sesar busur belakang Jawa yang berpotensi merusak wilayah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya masih dalam penelitian.

Sementara yang disebut sesar busur belakang Jawa Barat mencakup sesar yang melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. “Ada indikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor,” kata Sonny, dikutip dari situs BRIN.

Di sisi lain, beberapa patahan yang menyebabkan gempa bumi dahsyat masih diteliti para periset BRIN, seperti patahan di Cianjur, Sumedang, dan sekitarnya. Menurut temuan penelitian, dikutip dari situs BRIN, banyak sesar aktif besar mengapit Kabupaten Sumedang, seperti sesar Baribis segmen Tampomas dan Ciremai, sesar Lembang, sesar Tanjungsari Cileunyi, dan sesar Garsela.

Gempa bumi di Sumedang pada Januari 2024 merupakan bukti nyata keberadaan patahan aktif itu. Mengingat Jawa rawan gempa bumi, Sonny mengingatkan, masyarakat bisa mengantisipasi dampaknya.

"Rekayasa bangunan agar tahan gempa, ini mungkin efektif jika bangunan tersebut belum dibangun. Selain itu, hindari membangun di sekitar jalur gempa," ujar Sonny, dikutip dari situs BRIN.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan