sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakar LIPI sebut komitmen antikorupsi tak tampak

Tak ada keseriusan elite untuk membunuh budaya korupsi.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 06 Mar 2020 05:30 WIB
Pakar LIPI sebut komitmen antikorupsi tak tampak

Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro pesimistis Indonesia bisa sembuh dari penyakit korupsi. Bahkan, kata Siti, terkesan sudah menjadi hobi, khususnya di kalangan elite.

Hal itu disampaikan Siti melihat kasus baru-baru ini terjadi seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero).

Dari tahun ke tahun, ia melihat tidak ada keseriusan bagi elite atau masyarakat secara umum untuk membunuh budaya korupsi.

"Dalam konteks hingga sekarang, saya kok tidak optimis. Karena komitmen tidak tampak dari pengurus negara. Jadi cenderung saling menegasikan antarmereka," kata Siti dalam sebuah diskusi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (5/3).

Komitmen yang dimaksudkan Siti adalah reformasi hukum di Tanah Air. Sebab, lanjut dia, menciptakan hukum yang berkualitas merupakan dasar yang perlu ditempuh negara dalam meberantas praktik korupsi ini.

Nilai-nilai dan kepastian hukum harus dibenahi. Hal inilah yang Siti belum lihat nampak. Hukum di Indonesia, kata dia, masih cenderung tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

"Sekalipun demokrasi sudah baik di Indonesia, jika hukum tidak direformasi, elite dan masyarakat tidak akan pernah sadar untum berhenti berbuat korup. Jadi memang urgensi kita adalah mengedepankan bagaimana agar hukum itu berlaku secara berkualitas. Hukum kita substantif, membangun sistem hukum yang terukur dan bisa ditaati oleh semua dengan fungsi leadership yang berintegritas," jelas Siti.

Jika semuanya tidak disadari, Siti memprediksi kasus-kasus seperti Jiwasraya, ASABRI, Century, serta BLBI pasti akan terjadi lagi, siapapun yang memimpin. Bedanya hanya case atau jenis kasusnya saja.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid