sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah bakal kirim bantuan logistik untuk korban gempa Turki dan Suriah

Diperkirakan total bantuan yang akan dikirimkan ke Turki dan Suriah dapat mencapai lebih dari 30 ton.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 13 Feb 2023 11:27 WIB
Pemerintah bakal kirim bantuan logistik untuk korban gempa Turki dan Suriah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan logistik untuk korban terdampak gempa bumi di Turki dan Suriah. Ini merupakan rencana bantuan tahap ketiga usai Indonesia mengirimkan dua tim untuk membantu penanganan korban gempa.

Hal ini disampaikan Suharyanto setelah melepas keberangkatan 119 personel Emergency Medical Team (EMT) ke lokasi bencana di Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin (13/2).

"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, kurang lebih satu minggu ke depan paling lambat, kita pun akan mengirimkan logistik. Masing-masing dua pesawat ke Suriah dan Turki, logistik yang diperlukan oleh masyarakat (terdampak)," kata Suharyanto dalam keterangannya.

Suharyanto menuturkan, logistik yang akan dikirimkan antara lain berupa kebutuhan para korban terdampak, seperti tenda keluarga, tenda pengungsi, matras, genset, hingga makanan siap saji. Selain itu, saat ini tengah disiapkan juga logistik berupa pakaian musim dingin untuk anak-anak dan orang dewasa.

Suharyanto menyebut, diperkirakan total bantuan yang akan dikirimkan ke Turki dan Suriah dapat mencapai lebih dari 30 ton.

"(Bantuan logistik) Ke Turki dua pesawat, yang ke Suriah dua pesawat, dengan membawa bantuan logistik peralatan masing-masing pesawat sekitar 30 sampai 35 ton," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Suharyanto, pengumpulan logistik dan perlengkapan bantuan juga mengakomodir kebutuhan lain di lokasi bencana, misalnya seperti kain kafan. Hal ini akan dikoordinasikan dengan tim yang sudah terlebih dahulu berangkat. Adapun pengiriman bantuan rencananya akan dilakukan pada pekan ini.

"Tim pendahulu sudah ada di sana, apabila ada kekurangan-kekurangan lagi ini akan dikumpulkan lebih lanjut. (Dikirimkan) Minggu ini rencana kami, kalau Bapak Presiden menyetujui, mungkin sekitar tanggal 18 Februari ini sudah bisa berangkat untuk yang logistik peralatan," tutur Suharyanto.

Sponsored

Sementara itu, sebanyak 119 personel medis diberangkatkan hari ini dari Indonesia untuk bantuan penanganan gempa bumi di Turki dan Suriah. Tim ini terdiri atas personel medis dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta organisasi masyarakat.

Disampaikan Suharyanto, keberangkatan personel tim medis ini juga disertai kelengkapan logistik seperti rumah sakit lapangan, peralatan kesehatan, serta obat-obatan. Selain itu, dibawa juga sejumlah logistik lain untuk bantuan bagi para korban, di antaranya berupa tenda, matras, sleeping bag, hingga makanan siap saji.

Suharyanto mengungkapkan, seluruh personel tim medis nantinya akan ditugaskan di wilayah Turki selama satu bulan. Sementara untuk di Suriah, pemerintah bakal mengirimkan bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan para korban gempa bumi.

"Karena pertimbangan keamanan, untuk sementara yang Suriah hanya akan dikirimkan berupa bantuan logistik dan peralatan. Sementara untuk personel tim, semua nanti akan bertugas di wilayah negara Turki," tutur dia.

Sebelumnya, sebanyak 59 personel tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) yang terdiri dari personel tim SAR dan BNPB telah diberangkatkan terlebih dahulu pada Sabtu (11/2).

Tim ini menjadi prioritas pemerintah, mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan dan selama ini masih dicari pascagempa. Sementara itu, tim EMT akan fokus dalam penanganan kegawatdaruratan awal korban gempa.

Diketahui, gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Kejadian tersebut mengakibatkan korban jiwa serta menghancurkan berbagai bangunan di sana. Hingga Minggu (12/2), dilaporkan korban meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah mencapai lebih dari 33 ribu orang.

Berita Lainnya
×
tekid