sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi gelar trauma healing kepada pengungsi di Wamena

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang anak-anak yang berdomisili di Kampung Wouma Wamena

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Rabu, 02 Okt 2019 20:59 WIB
Polisi gelar trauma healing kepada pengungsi di Wamena

Kepolisian Daerah (Polda) Papua menggelar pemulihan trauma kepada anak-anak di halaman SD YPPK Santo Stevanus, Kampung Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Rabu malam mengatakan kegiatan pemulihan trauma itu dilakukan kepada anak-anak yang terdampak kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin pekan lalu.

"Tim Pemulihan Trauma Polda Papua melaksanakan kegiatan pemulihan trauma atau trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya, Wamena," katanya.

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang anak-anak yang berdomisili di Kampung Wouma Wamena dan kedatangan Tim Trauma Healing Polda Papua disambut hangat oleh anak-anak dan banyak permainan yang disuguhkan mulai dari bernyanyi, mendongeng, menggambar dan mewarnai serta pembagian bingkisan.

Secara terpisah, Kepala Distrik Wouma Sony Matuan menyampaikan terima kasih kepada tim dari Polda Papua yang melaksanakan trauma healing dengan tujuan merangkul kembali anak-anak yang sementara ini mengalami trauma sehingga tidak berani untuk bersekolah.

"Dengan kehadiran kepolisian dari Polda Papua dan Polres Jayawijaya melalui kegiatan seperti ini dapat memulihkan psikologi anak-anak kami sehingga mau bersekolah lagi. Harapan kami kegiatan ini bisa dilakukan di tempat-tempat lainnya yang mengalami trauma pascaterjadinya aksi unras anarkis," kata Sony.

Senada itu, Mama Yosephina Molama mengaku situasi belum nyaman dan merasa tidak tenang untuk beraktivitas, namun setelah tim dari Polda datang, rasa aman dan nyaman mulai terlihat.

"Kami sekarang dapat menjalankan aktivitas seperti biasa karena tidak takut lagi berkat kehadiran Tim Polda Papua dan Polres Jayawijaya. Kami bisa pergi berkebun dan anak-anak bisa pergi bersekolah," katanya.

Sponsored

Sementara itu, 121 warga Jawa Timur yang merantau Wamena Papua tiba di  Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Rabu (2/10). Mereka mendarat sekitar pukul 14.30 WIB menggunakan menggunakan satu unit pesawat Hercules milik TNI AU. 

Para perantau tersebut terlihat lega karena bisa kembali ke kampung halaman dengan selamat. Mengingat proses pemulangan cukup panjang. Mereka harus menunggu antrean pesawat untuk bisa terbang ke Sentani, Jayapura. 

Sebelum ke Bandara Malang, mereka juga harus menempuh perjalanan lebih dari delapan jam untuk transit di Biak dan Makassar

Kedatangannya disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Mereka berterima kasih pada Pemprov Jawa Timur yang mengupayakan pemulangan para perantau di Wamena.

"Saya sudah 29 tahun di Wamena, saya berdagang di sana, buka kios. Tapi akibat kerusuhan, semua habis, terbakar," katanya Satik, warga asal Banyuwangi. 

Hal senada diutarakan oleh Yusuf, warga Probolinggo. Dia merupakan tukang bangunan. Namun dengan adanya kerusuhan di Wamena, harus kembali ke Jawa Timur. Bahkan harus berpisah dengan keluarga karena ricuh. Masyarakat saling mencari tempat aman dan perlindungan sehingga berpencar dari anak dan istri.

"Masih banyak teman kami di sana, semoga segera menyusul dipulangkan," harapnya. 

Gubernur Khofifah mengatakan mayoritas yang datang berasal dari Jawa Timur. 

Mantan menteri sosial itu menegaskan, perlindungan tidak hanya bagi warga Jatim saja. Tetapi juga berlaku untuk perantau di Papua.

Pemprov Jatim selanjutnya akan mendata masing-masing perantau yang datang untuk kemudian diantarkan ke daerahnya masing-masing. 

Hal ini juga berlaku bagi perantau dari daerah lain. Setelah itu diantarkan ke daerah masing-masing dengan membuat format berita acara dan serah terima dengan Dinsos atau pemerintah daerah setempat. 

Khofifah mengaku ada beberapa dari perantau dalam kondisi kurang sehat, sehingga harus dirawat di RSUD Saiful Anwar untuk menjalani pemeriksaan medis. Sementara biaya ditanggung pemprov.

Sudah ada tiga kloter warga perantau Jawa Timur di Wamena yang pulang ke daerah asal. Rombongan pertama datang melalui Semarang sejumlah 43 orang. Kemudian melalui Bandara Malang sejumlah 121 orang dan juga melalui Bandara Juanda sejumlah 41 orang. 

"Besok rencananya akan datang sekitar 130 orang. Kami menyampaikan terimakasih kepada TNI AU yang telah membantu memudahkan kepulangan warga Jatim yang sedang merantau di Wamena," pungkasnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid