close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Badak jawa terlihat di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Dokumentasi Rhino Foundation International
icon caption
Badak jawa terlihat di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Dokumentasi Rhino Foundation International
Nasional
Sabtu, 12 Juni 2021 20:44

Populasi badak-elang jawa bertambah

IUCN menggolongkan badak jawa sebagai satwa dengan status sangat terancam punah, sedangkan elang jawa berstatus terancam punah.
swipe

Populasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) bertambah menyusul kelahiran dua anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Begitu pula dengan elang jawa (Nisaetus bartelsi) lantaran menetas satu telur di Taman Nasional Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 29 Mei 2021.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerangkan, dua anak badak jawa terekam kamera jebak di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, bagian paling barat Pulau Jawa, sejak Maret 2021. 

"Anak badak jawa betina yang mulai terekam kamera jebak pada 18 Maret 2021 lahir dari induk bernama Ambu, yang sebelumnya tercatat melahirkan anak badak jawa pada 2017," demikian isi keterangan tertulis KLHK, Sabtu (12/6).

Sedangkan anak badak jawa jantan, yang usianya diperkirakan sudah satu tahun, mulai terekam kamera jebak pada Maret 2021 bersama induknya, Palasari. Keduanya merupakan anak badak jawa pertama yang lahir pada tahun ini.

KLHK mengklaim, kelahiran anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon membuktikan keberhasilan kebijakan pelindungan habitat badak jawa.

Berdasarkan data KLHK, terdapat 73 badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon per Mei 2021. Sebanyak 40 di antaranya jantan dan sisanya betina.
 
Sementara itu, telur elang jawa yang menetas di Lembaga Konservasi Taman Burung TMII merupakan buah dari pekerjaan panjang sejak 2014. Dalam enam tahun pertama, upaya penetasan dengan cara pengeraman alami oleh induk gagal.

Berdasarkan hasil evaluasi, proses pengeraman mulai dilakukan dengan bantuan mesin tetas pada tahun ini. Setelah menjalani proses pengeraman selama 23 hari (6-29 Mei), satu telur berhasil menetas menjadi anak elang jawa dengan berat 53 g. 

"Pada 11 Juni 2021, anak elang jawa itu sudah berusia 14 hari dan dalam kondisi sehat," jelasnya.

Elang jawa dan badak jawa merupakan satwa langka yang masuk dalam daftar 25 spesies dengan prioritas utama konservasi. Keduanya pun dilindungi sesuai mandat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 106 Tahun 2018. 

Sementara itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menggolongkan badak jawa sebagai satwa dengan status sangat terancam punah (critically endangered), sedangkan elang jawa berstatus terancam punah.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan