Presiden perintahkan Doni-Risma tinjau lokasi gempa Mamuju

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini segera berangkat ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). 

"Pagi ini (15/1), Presiden Jokowi memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo bersama Mensos segera melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulbar," tutur Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1).

Dalam penanganan gempa bumi di Mamuju dan Kabupaten Majene, BNPB mendistribusikan bantuan berupa 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, lima unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500 pcs masker kain, 700 pak mie sahu, dan 30 unit Genset 5 KVA.

Berdasarkan data per Jumat (15/1) pukul 11.10 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju melaporkan, delapan orang meninggal dunia, 637 luka-luka, dan 15.000 orang mengungsi pascagempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang, pada Jumat (15/1), sekitar pukul 01.28 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju melaporkan, Kantor Gubernur (Sulbar), RSUD Mamuju, sebuah minimarket, dan Hotel Maleo mengalami rusak berat. 

Jaringan listrik pun masih padam pascagempa. Sementara itu, menurut laporan BPBD Majene, akses jalan poros Majene-Mamuju terputus karena longsor pada tiga titik. Berdasarkan data sementara, tercatat 300 unit rumah, serta masing-masing satu puskesmas dan Koramil Malunda rusak berat.

"Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan," bebernya.

Sebelumnya, BMKG memprediksi akan terjadi gempa kuat susulan, seperti pada Jumat (15/1) sekitar pukul 01.28 dini hari. pusat gempa berada di pantai Majene memungkinkan adanya longsor bawah laut. Jika ada gempa susulan dengan kekuatan magnitudo minimal seperti pada Jumat (15/1) sekitar 1.28 WIB dini hari, maka dapat berpotensi terjadi tsunami.

BMKG mencatat total gempa yang terjadi sejak Kamis (14/1) sebanyak 28 kali. Selain dua gempa berkekuatan magnitudo 5,9 pada Kamis (14/1) sekitar pukul 13.00 WIB siang dan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) sekitar 01.28 WIB dini hari, ada 26 kali gempa susulan.

Gempa dangkal ini akibat aktivitas patahan lokal dengan pergerakan naik tersebut dapat dirasakan di permukaan. Jika diukur dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity), gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1), memicu guncangan di Majene dan Mamuju V-VI MMI (getaran sangat terasa). 

Sementara itu, Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa III-IV MMI (benda-benda dapat terpelanting).